Dewan Pers

Dark/Light Mode

Pede, Dengan Bonus Demografi

2045, RI Jadi Negara Maju!

Selasa, 12 Juli 2022 07:55 WIB
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor saat membuka Rakernas Dewan Eksekutif Nasional KSBSI 2022 di Jakarta, Senin (11/7/2022). (Foto: Humas Kemnaker)
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor saat membuka Rakernas Dewan Eksekutif Nasional KSBSI 2022 di Jakarta, Senin (11/7/2022). (Foto: Humas Kemnaker)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah bekerja keras menyiapkan tenaga kerja produktif, menghadapi puncak bonus demografi pada 2030. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yakin, Indonesia bakal menjadi negara maju di tahun 2045, dengan meningkatkan kualitas para pekerja.

Kepada Rakyat Merdeka, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor mengatakan, peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan keharusan.

Soalnya, Indonesia dianugerahi Tuhan bonus demografi yang puncaknya terjadi pada 2030. Bonus demografi merupakan kondisi saat penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan penduduk usia nonproduktif.

Berita Terkait : Jokowi Nggak Takut Mati

“Pada periode ini Struktur Penduduk Indonesia sebagian besar akan diisi oleh penduduk usia muda produktif berusia 20-39 tahun,” kata Afriansyah, kemarin.

Menurutnya, hal ini merupakan peluang besar untuk dapat memulihkan dan mengembangkan perekonomian dengan memanfaatkan peningkatan produktivitas dari besarnya jumlah penduduk usia produktif.

Menurutnya, jika penduduk usia produktif, khususnya para pemuda, difasilitasi dalam mengembangkan kemampuan dan keahliannya, maka negara pun akan diuntungkan.

Berita Terkait : PKS DKI Bangga Tokoh Betawi Jadi Nama Jalan

Cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045 atau bertepatan dengan usia 1 abad, bukan sebuah mimpi.

“Saya percaya dan yakin bonus demografi yang membawa dampak positif bagi Indonesia akan kita raih dan kita akan masuk menjadi negara maju di 2045,” tutur politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini.

Pria yang biasa disapa Ferry ini mengakui, tantangan menghadapi bonus demografi adalah menyiapkan lapangan pekerjaan bagi besarnya angkatan kerja usia produktif tersebut.

Berita Terkait : Menguatnya Imigran Muslim Di Negara Maju

Diungkapkannya, setiap tahunnya ada lebih dari 2,5 juta angkatan kerja baru yang masuk ke pasar kerja.

“Untuk itu dibutuhkan penciptaan lapangan kerja yang berkualitas agar angkatan kerja baru ini tidak menambah angka pengangguran yang pada akhirnya akan mengurangi potensi manfaat bonus demografi,” terangnya.

Pemerintah menyadari hal itu dan melakukan banyak langkah untuk mengakselerasi penciptaan lapangan kerja berkualitas.
 Selanjutnya