Dark/Light Mode

Kementan Manfaatkan Bonus Demografi Melalui Modernisasi Pertanian

Sabtu, 13 Juli 2019 12:37 WIB
Petani sedang menggunakan alsintan modern (Foto: Humas Kementan)
Petani sedang menggunakan alsintan modern (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menyiapkan sarana dan prasarana menghadapi bonus demografi yang diperkirakan mencapai 64 persen. Pasalnya, bonus ini akan menghadirkan besarnya komposisi usia produktif ketimbang usia non produktif.

"Karena itu, kami terus membuat kebijakan dan program terobosan seperti mentransformasi pertanian tradisional menjadi modern serta meningkatkan kualitas SDM," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan, Ketut Kariyasa, Sabtu (13/7).

Kariyasa mengatakan, melalui modernisasi sektor pertanian menjadi menarik karena serba teknologi dan digital. Terobosan ini juga diharapkan membuka mata anak muda untuk terjun langsung ke sektor pertanian. "Apalagi sejak 2014, Kementan telah mendistribusikan bantuan alat mesin pertanian dalam jumlah besar, yakni lebih dari 400 ribu unit," katanya.

Kariyasa mengatakan, seluruh bantuan terbukti telah memberi manfaat besar, terlebih untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. Namun disisi lain, bantuan dan bonus itu dapat memberi ancaman jika tidak dikelola dengan baik. "Terutama dari aspek penyediaan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan SDM," katanya.

Baca juga : Pemerintah Pusat Akan Back Up Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Jateng

Melalui modernisasi, kata Kariyasa, generasi muda akan merasa bangga karena sektor pertanian mampu memberikan pendapatan yang tidak kalah besar dengan upah seorang pegawai lain. Pertanian juga tidak melulu bergelut dengan lumpur dan terpaan sinar matahari.

"Cara bekerja pertanian tidak lagi mengandalkan otot yang sangat meletihkan. Tapi, di era ini, pertanian sudah menggunakan alsintan," katanya.

Di samping itu, pemanfaatan alsintan berdampak besar pada nilai ekonomi petani hingga 80 persen, kemudian menghemat biaya produksi hingga 31 persen dan meningkatkan produktivitas hingga 33 persen. Pada saat yang sama, Kementan juga terus berupaya meningkatkan kualitas dan keterampilan SDM, khususnya para petani milenial dengan membangun 10 Polbangtan sebagai wahana pencetakan pengusaha muda.

"Untuk mewujudkan Polbangtan yang berkelas dunia, kualitas materi dan metode pengajarannya pun terus diperbaiki dan disesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan jaman," katanya.

Baca juga : Ayam Jantan Diadili Gara-gara Berkokok Terlalu Keras

Saat ini, minat anak muda pada bidang pertanian cukup besar. Ini terlihat dari pelamar Polbangtan yang membludak dan meningkat sampai 1.238 persen, di mana angka tersebut awalnya hanya 980 orang menjadi 13.111 orang pada 2018.

"Kami juga melibatkan sarjana pertanian sebagai pendamping penyuluhan pertanian dalam Program UPSUS, membentuk Pemuda Tani Indonesia (GEMPITA) dan membangun wirausaha seperti start up muda pada Taman Sain Pertanian (TSP) dan Taman Teknologi Pertanian (TTP) yang tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia," tukasnya.

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Luthfi Fatah mendukung upaya pemerintah dalam mentransfomasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern. Kata dia, langkah tersebut sangat tepat untuk mempengaruhi minat anak muda agar terjun langsung ke sektor pertanian.

"Makanya bonus demografi ini adalah peluang yang sangat bagus jika dibarengi dengan pengelolaan sumber daya manusianya. Dalam hal ini, programnya Pak Menteri (Amran Sulaiman) soal mekanisasi sangat bagus dan membuka mata anak muda," katanya.

Baca juga : KTNA-DPR: Amran Mr Clean, Dongkrak Pertanian Kita

Meski demikian, Luthfi menambahkan bahwa mekanisasi yang ada harus diikuti dengan inovasi baru untuk membangkitkan jiwa usaha anak muda. "Sebab kalau dari riset yang kami kembangkan jiwa usaha anak muda sekarang sangat kurang. Makanya harus terus dikembangkan  supaya mereka bangkit," tukasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.