Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Urus Ancaman Krisis Pangan

Jokowi, Sedia Payung Sebelum Hujan

Selasa, 19 Juli 2022 08:15 WIB
Presiden Jokowi memimpin Rapat Terbatas terkait Pengelolaan Produk Turunan Kelapa Sawit di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi memimpin Rapat Terbatas terkait Pengelolaan Produk Turunan Kelapa Sawit di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ancaman krisis pangan yang kini menghantui dunia, harus segera diantisipasi. Presiden Jokowi yang sudah berkali-kali mengingatkan masalah ini, memilih untuk sedia payung sebelum hujan. Kepada para pembantunya di kabinet, Jokowi ingin ancaman krisis pangan bisa diubah jadi peluang bagi Indonesia.

Kemarin, Presiden menggelar rapat kabinet khusus untuk membahas terkait ancaman krisis pangan. Sejumlah menteri yang berkaitan dengan pangan, hadir dalam rapat terbatas yang digelas di Istana Negara, Jakarta.

Apa hasilnya? Usai rapat, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan poin-poin yang disampaikan Jokowi terkait kesiapan pemerintah dalam menghadapi krisis pangan. Kata Zul, Jokowi menginginkan agar para menteri benar-benar sigap dalam mengatasi dinamika global yang sedang terjadi, khususnya di bidang pangan dan energi.

Baca juga : Mega Waswas

"Melihat situasi dunia, memang dua bidang ini harus sungguh-sungguh kita antisipasi," kata Zulhas.

Ketum PAN itu menambahkan bahwa semua menteri diingatkan bahwa saat ini dunia masih dalam suasana krisis pangan dan energi. Jokowi juga meminta semua jajaran kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) terkait harus memperhatikan dengan saksama.

Bahwa tak cuma sebagai tantangan, krisis pangan ini juga harus dilihat sebagai peluang bagi Indonesi untuk menggenjot ekspor. "Antisipasi ini bisa menjadi peluang bagi kita untuk meningkatkan produksi bahkan ekspor," yakinnya.

Baca juga : Petani Sawit Kirim Surat Terbuka Ke Jokowi, Minta Hapus Pungutan Ekspor

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki juga diberi pekerjaan rumah (PR) dalam ratas tersebut. Yakni mengembangkan produk turunan kelapa sawit berupa minyak makan merah yang berbasis koperasi.

Menurut Teten, minyak makan merah menjadi solusi alternatif dari minyak goreng biasa. Dengan minyak makan merah, katanya, harga menjadi lebih murah namun kandungan protein dan vitamin A lebih tinggi.

"Pak Presiden tadi sudah menyetujui untuk pembangunan (pabrik) minyak makan merah berbasis koperasi ini saya kira akan menjadi solusi," kata Teten usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Baca juga : RI Nggak Bakal Seperti Sri Lanka

Ia memastikan bahwa minyak makan merah ini sehat dan punya kandungan protein dan vitamin A yang tinggi. Malaysia sebutnya bahkan sudah memproduksi minyak makan merah tidak hanya untuk kebutuhan domestik. Melainkan juga diekspor ke China untuk mengatasi kekurangan Vitamin A di negara tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.