Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ancaman Krisis Pangan Makin Genting

Syukurlah Stok Beras Indonesia Masih Aman

Rabu, 29 Juni 2022 07:25 WIB
Petani menampi padi di Sindarasa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (13/6/2022). Perum Bulog menargetkan untuk menyerap gabah setara beras dari petani sebanyak 330 ribu ton pada puncak musim panen pertama 2022 untuk menjamin pasokan cadangan beras dalam posisi aman, dengan harga acuan Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp4.200 per kilogram. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/nz).
Petani menampi padi di Sindarasa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (13/6/2022). Perum Bulog menargetkan untuk menyerap gabah setara beras dari petani sebanyak 330 ribu ton pada puncak musim panen pertama 2022 untuk menjamin pasokan cadangan beras dalam posisi aman, dengan harga acuan Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp4.200 per kilogram. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/nz).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ancaman krisis pangan dunia makin mengkhawatirkan seiring belum berakhirnya perang Rusia dengan Ukraina. Yang membuat sedikit tenang, stok pangan utama di dalam negeri sejauh ini masih aman. Syukurlah.

Sekretaris Perusahaan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Awaludin Iqbal mengamini kondisi pangan di dalam negeri dipengaruhi faktor ekonomi dunia.

“Sektor pangan ini kan sama halnya seperti demand and supply. Jadi memang pengaruhnya tergantung kondisi global,” ujar Awaludin kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Stop! Jangan Wacanakan Lagi Khilafah Jadi Sistem Pemerintahan di Indonesia

Ketika permintaan dunia terhadap suatu komoditas pangan meningkat namun tidak diimbangi dengan kapasitas produksi, dipastikannya, akan terjadi kelangkaan.

Dan hal ini semakin kompleks, karena sistem pangan tak hanya dilihat dari sisi produksi saja. Tetapi terkait distribusi, rantai pasok, hingga perdagangan internasional. Meski demikian, pihaknya tetap berkomitmen menjalankan setiap penugasan yang diberikan Pemerintah.

“Peran Bulog lebih ke offtaker. Kami ditugaskan untuk menyerap hasil panen petani. Selama serapan beras dilakukan dan CBP (Cadangan Beras Pemerintah) ada di kisaran 1,3 juta ton sampai 1,5 juta ton, saya kira (pencegahan krisis) bisa dan masih aman,” sebut Awaludin.

Baca juga : KPK Pastikan Proses Penanganan Perkara Mardani Maming Sudah Sesuai Prosedur

Ia memastikan, stok pangan seperti beras dan daging cukup untuk kebutuhan jelang hari besar nasional Idul Adha. Begitu juga dengan komoditi pangan lainnya.

Sebagai gambaran, tugas utama Bulog sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 48 tahun 2016 ialah menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga pangan. Terutama pada tingkat konsumen dan produsen untuk jenis pangan pokok beras, jagung, dan kedelai.

Namun, kata Awaludin, pihaknya tetap terbuka pada program-program dan kerja sama terkait pengembangan pangan pokok alternatif.

Baca juga : Puan Komitmen Perjuangkan Cuti Lahiran, Arzeti: Bentuk Apresiasi Bagi Perempuan

“Tupoksi (tugas pokok dan fungsi) kami utamanya tetap beras. Tapi inovasi juga dilakukan, program pengembangan tetap ada. Kami support apapun penugasan yang diberikan,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.