Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kiai Ma`ruf Minta Tokoh Ulama Dan Umat Islam Kompak Mencegah Kerusakan Lingkungan

Jumat, 29 Juli 2022 18:14 WIB
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kiri) dan Wakil Presiden KH Ma`ruf Amin (tengah) berjalan menuju lokasi acara penyerahan Risalah untuk Indonesia Lestari di Masjid Istiqlal, Jumat (29/7). (Foto: Istimewa)
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kiri) dan Wakil Presiden KH Ma`ruf Amin (tengah) berjalan menuju lokasi acara penyerahan Risalah untuk Indonesia Lestari di Masjid Istiqlal, Jumat (29/7). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyambut baik Risalah Umat Islam untuk Indonesia Lestari, yang disampaikan oleh sejumlah kolaborator Kongres Umat Islam untuk Indonesia.

Risalah yang terdiri dari tujuh poin penting itu, diharapkan bisa menjadi panduan dalam mencari solusi perubahan iklim.

Para kolaborator yang membacakan risalah merupakan penggagas dan penyelenggara Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari. Terdiri dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Republika, Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Istiqlal Global Fund (IGF).

Baca juga : Kenaikan Tiket TN Komodo Untuk Pelestarian Lingkungan

"Kongres ini mengangkat isu lingkungan hidup dan perubahan iklim. Ini adalah isu krusial baik di tingkat lokal, nasional maupun global. Sehingga, semua pihak dituntut berpartisipasi untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim tersebut," kata Kiai Ma'ruf, usai menerima risalah dari Gatot Supangkat, perwakilan Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (29/7).

Fenomena perubahan iklim seperti terjadinya pemanasan global, sejatinya tak lepas dari ulah dari manusia sendiri, yang lalai dalam berinteraksi dengan alam lingkungan sekitar.

"Kerusakan lingkungan hampir terjadi di mana-mana. Dampaknya terasa mulai dari tingkat lokal, hingga tingkat global," ujar Kiai Ma'ruf.

Baca juga : Bharada E Dan 5 Ajudan Sambo Kompak Pake Jurus Mingkem

Kerusakan lingkungan telah menjadi penyebab semakin bertambahnya kejadian bencana hidrometeorologi. Semisal banjir, tanah longsor, dan kekeringan.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2021 menunjukkan, sebanyak 99,5 persen kejadian bencana di Indonesia merupakan bencana hidrometeorologi.

"Semoga, dengan adanya komitmen dan kolaborasi internasional, upaya mengatasi perubahan iklim dapat berjalan dengan lebih baik," ucap Kiai Ma'ruf.

Baca juga : Ganjar Berpesan Untuk Menjaga dan Lindungi Anak Dari Bullying

Wapres pun menekankan ajaran Islam yang melarang manusia melakukan perusakan di atas bumi, seperti tertuang dalam Al-Quran Surat Al-A’raf Ayat 56: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik”.

Selain itu, umat Islam juga diperintahkan untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.

"Saya mengimbau para tokoh ulama serta umat Islam, agar dapat berperan aktif untuk menyampaikan isu-isu terkait kerusakan lingkungan. Saya harap, Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari dapat menghasilkan rekomendasi dan aksi tindak lanjut secara konkret, dalam menyikapi perubahan iklim. Agar bisa menjadi cerminan Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.