Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Launching IKO-Polhukam

Mahfud: Pemilu Dan DOB Papua Butuh Koordinasi Mantap

Jumat, 29 Juli 2022 23:05 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD saat launching Indeks Koordinasi Bidang Politik Hukum dan Keamanan (IKO-Polhukam) di Jakarta, Jumat (29/7). (Foto: Istimewa)
Menko Polhukam Mahfud MD saat launching Indeks Koordinasi Bidang Politik Hukum dan Keamanan (IKO-Polhukam) di Jakarta, Jumat (29/7). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan agenda penting nasional seperti Pemilu Serentak, Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua, IKN Nusantara, dan berbagai agenda penting lainnya harus dikoordinasikan dengan mantap agar bisa berjalan dengan baik.

Hal ini ditegaskan Mahfud dalam Launching Indeks Koordinasi Bidang Politik Hukum dan Keamanan (IKO-Polhukam) di Jakarta, Jumat (29/7).

Indeks Koordinasi Bidang Polhukam, menurut Mahfud, merupakan instrumen yang dapat digunakan sebagai tools dalam mengukur dan memetakan kekuatan serta tugas dan fungsi koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan pemerintahan. IKO Polhukam nantinya akan mempunyai empat fungsi.

Baca juga : Pupuk Indonesia Putus Rantai Penyelewengan Pupuk Subsidi

Pertama untuk mengukur kinerja, sinergi, dan efektivitas fungsi koordinasi bidang Polhukam. Kedua, untuk memetakan kekuatan dan kelemahan koordinasi di bidang Polhukam.

Ketiga, untuk memetakan sumbatan tusi koordinasi, dan keempat untuk menetapkan strategi dan langkah perbaikan kebijakan koordinasi Kemenko Polhukam.

Karena itu, Mahfud menegaskan, peristiwa-peristiwa besar, seperti Pemilu mesti disiapkan dan dikawal dengan baik, dikoordinasikan dengan mantap, termasuk proses hukum dan anggarannya.

Baca juga : KPU Bingung, Mau Pemilu Tapi Duit Belum Ada

"Sebentar lagi Pemilu, kita sepakat Pemilu 2024 kita yang harus kawal, kelembagaannya, proses hukumnya, anggarannya mungkin di Kementerian Keuangan tetapi kita harus kawal agar tidak boros tetapi tidak menyebabkan tidak bisa jalan. Apalagi beberapa bulan lagi ada pengumuman Parpol yang terverifikasi di dalam Pemilu, kita semua harus siap menjaga negara ini," tutur Mahfud.

Demikian juga dengan daerah otonomi baru atau DOB Papua menurut Mahfud, perlu koordinasi yang baik, seperti persiapan pembentukan pemerintahannya dan memetakan Dapil dan proses Pemilu di daerah baru tersebut.

"Daerah otonomi baru di Papua ini juga pekerjaan sendiri. Karena itu terkait dengan banyak hal. Satu, dengan DOB dibentuk tiga provinsi, berarti awal 2023 harus sudah terbentuk pemerintahannya. Karena kita akan segera memetakan Dapil dan proses Pemilu di daerah baru yang di UU lama tidak ada," jelas Mahfud.

Baca juga : Partai Buruh Desak Aturan Cuti Melahirkan 6 Bulan

Mahfud juga menyinggung soal pentingnya koordinasi mengenai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan DKI Jakarta kaitannya dengan momentum politik pada tahun 2024.

"IKN pun nanti Pemilunya masuk Provinsi Kalimantan Timur atau khusus? Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang ada sekarang juga Pemilunya bagaimana. Sekarang sudah tidak ibu kota di tahun 2024, pemilihnya apakah sama? Ini semua butuh koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian yang bagus, mantap, dan terukur, misalnya melalui Indeks Koordinasi seperti yang kita luncurkan hari ini," pungkas Mahfud. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.