Dark/Light Mode

Target Mensos di 2020

Satu Juta Keluarga Keluar Zona Miskin

Rabu, 17 Juli 2019 07:12 WIB
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Letkol Inf Andriyanto saat penyerahan bantuan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kecamatan Biringkanayya, Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin. (Foto: Antara).
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Letkol Inf Andriyanto saat penyerahan bantuan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kecamatan Biringkanayya, Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan tahun depan 10 persen atau sekitar 1 juta dari 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) peserta Program Keluarga Harapan (PKH) tergraduasi alias keluar dari kemiskinan.

Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, penetapan target tersebut sebagai bentuk realisasi perintah Presiden Jokowi yang menginginkan angka kemiskinan di Indonesia terus ditekan.

Menurut Agus, untuk mencapai target tersebut, pihaknya melakukan berbagai upaya antara lain peningkatan kapasitas dan mutu pendamping PKH.

“Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (pendamping) PKH merupakan keniscayaan (kunci-red) untuk bisa membimbing keluarga penerima manfaat PKH agar semakin banyak yang tergraduasi,” ungkap Agus di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Sikat Ekuador, Uruguay Tebar Ancaman

Upaya peningkatan kapasitas SDM PKH, Agus menerangkan, salah satu dilakukan pihaknya memberikan kesempatan kepada pendamping PKH menimba ilmu di luar negeri. “Belum lama ini kami berangkatkan 10 SDM PKH ke Filipina,” ungkapnya.

Sekadar informasi, angka kemiskinan berdasarkan data Badan Pusat Stastistik (BPS) per Maret 2019 mencapai 25,14 juta orang. Jumlah itu me nurun 0,41 persen dari Maret 2018 sebesar 25,95 juta orang.

Selain mendorong peningkatan jumlah KPM PKH yang tergraduasi, Kemensos akan meningkatkan nilai bantuan sosial lain seperti Pangan Non Tunai (BPNT) untuk meningkatkan kesejahteraan orang kalangan tak mampu.

Hal tersebut dilakukan karena BPNT terbukti efektif meringankan beban belanja pangan hingga 20-25 persen belanja pangan keluarga. Satu keluarga selama ini mendapat beras sekitar 10 liter untuk kebutuhan makan dalam satu pekan.

Baca juga : Bareng Kodam Jaya, Waskita Karya Kembali Gelar Seminar Kebangsaan

Pihaknya menargetkan tahun depan keluarga penerima manfaat dapat mengonsumsi beras dari BPNT lebih lama lagi, menjadi 10 hari hingga 2 pekan per keluarga.

“Kementerian Sosial sedang memperjuangkan agar indeks BPNT tahun depan ditingkatkan,” ujarnya.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat menambahkan, untuk mening katkan kapasitas SDM PKH, pihaknya juga meningkatkan kualitas modul Family Development Session (FDS), panduan untuk pembinaan kepada KPM PKH.

“FDS instrumen penting. Peningkatan FDS dilakukan karena PKH semakin lama juga semakin berkembang,” ujar Harry.

Baca juga : Warga Di Larang Keluar Rumah, Medsos Diblokir

Modul yang harus dikuasai SDM PKH antara lain, modul pendidikan dan pengasuhan anak, pengelolaan keuangan dan perencanaan usaha dan pengenakan hidup sehat.

Selain itu, Harry mengungkapkan, pihaknya be kerja sama dengan Kementerian Perindustrian dalam memberikan pelatihan wirausaha kepada KPM PKH. Hal ini diharapkan membuat ekonomi mereka membaik sehingga bisa keluar dari kemiskinan. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.