Dark/Light Mode

BPS Pastikan Data Stok Beras Nasional Valid

Rabu, 10 Agustus 2022 12:56 WIB
Padi siap panen/Ist
Padi siap panen/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Deputi Bidang Statistik dan Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Habibullah memastikan data terakhir stok beras nasional yang disurvei Kementerian Pertanian dan BPS, merupakan data valid yang sudah melalui penghitungan cepat melalui metode Kerangka Sampel Area (KSA). 

BPS mengapresiasi upaya tersebut karena bisa menjadi modal untuk meningkatkan produksi nasional.

"Apresiasi dari kami, Kementerian Pertanian yang selalu berkolaborasi untuk mewujudkan data beras nasional. Proses ini dalam rangka mewujudkan satu data stok beras," ujar Habibullah saat menyampaikan hasil Survei Cadangan Beras Nasional 2022 (SCBN 2022), Senin (8/8).

Dalam prosesnya, kata dia, BPS melakukan penyusunan metodologi, kemudian pelatihan petugas lapangan, pengambilan sampel dan proses estimasi. Diharapkan, dengan proses tersebut kualitas data bisa terus dijaga demi kebijakan sasaran.

"Salah satu latar belakang survei ini, yaitu untuk mengetahui situasi ketahanan pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, baik ditingkat nasional maupun kewilayahan. Tujuannya untuk mengetahui kondisi dan ketersediaan cadangan beras pada tingkat nasional," jelasnya.

Baca juga : Piala Presiden Esport 2022 Digelar, Talenta Esports Nasional Siap Bertarung

Habibullah mengatakan, SCBN dirancang untuk menghasilkan estimasi pada level nasional dengan total sampel 47.817. Angka ini tersebar di 34 provinsi dan 490 Kabupaten/Kota.

Jadi, kalau dibagi institusinya dari jumlah sampel tersebut ada sampel rumah tangga dan non-rumah tangga.

Dari rumah tangga konsumen ada 8.100 sampel dan rumah tangga produsen 6.000 sampel. 

“Kemudian non-rumah tangga, yaitu penggilingan padi 6.000 sampel, perdagangan 11.076 sampel, industri 5.600 sampel, hotel, restoran, dan catering 11.041 sampel," katanya.

Sebelumnya, BPS menyebut, cadangan beras nasional mencapai 9,71 juta ton. Beras sebanyak itu sangat mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.

Baca juga : BULOG Pastikan Beras Bantuan Presiden Untuk 3 Juta Warga Berkualitas Baik

Habibullah mengatakan, stok beras pada Juni 2022 sebagian besar berada di institusi rumah tangga yang mencapai 6,6 juta ton.

Kemudian di pedagang 1,04 juta ton, Bulog 1,11 juta ton, penggilingan 0,69 juta ton dan di Horeka maupun industri sebesar 0,28 juta ton.

"Rata-rata stok beras di seluruh institusi cenderung mengalami peningkatan periode 30 April 2022 dibandingkan 31 Maret 2022," jelasnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan, survei data ini menjadi penting untuk menentukan program penguatan produksi ke depan. Apalagi, Indonesia dan negara-negara di dunia tengah menghadapi ancaman krisis global.

“Saya dan jajaran dinas dichallenge terus. Ada dua hal setelah 2019 sampai hari ini: tidak ada impor beras umum. Produksi BPS KSA selalu meningkat dari tahun ke tahun dan menunjukkan surplus. Tapi saya ditambah tugas lagi yang harus diwujudkan bareng-bareng, yaitu produktivitas harus naik, bahkan lebih tinggi lagi dari yang sekarang," ungkapnya.

Baca juga : Merawat Citayam Fashion Week

Suwandi berharap, kolaborasi Kementan dan BPS dapat terus ditingkatkan untuk kepentingan bangsa yang lebih besar.

Harapannya, ini bisa dimanfaatkan bagi semua pihak dalam rangka mengambil keputusan dan mempunyai gambaran yang utuh tentang kondisi perberasan nasional.

"Dari sisi produksi sudah terlihat melalui data KSA, dari sisi konsumsi juga pendataannya sudah ada. Dari saat ini, terlihat kondisi dan persebarannya," ucapnya.

Perlu diketahui, produksi beras nasional pada tahun 2019 mencapai 31,31 juta ton, meningkat di tahun 2020 menjadi 31,36 juta ton dan di tahun 2021 sebesar 31,33 juta ton. Hasil survei SCBN pun mencatat bahwa stok beras April 2022 sebesar 10,15 juta ton, dan setiap hari dan bulan ada panen dan harga pun stabil.

Sedangkan ekspor pertanian dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan, diikuti kenaikan NTP maupun NTUP.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Live KPU