Dark/Light Mode

Musim Gadu Tanam 12 Ribu Hektar, Purwakarta Optimis Perkuat Stok Beras Nasional

Rabu, 27 Juli 2022 13:39 WIB
Padi siap panen/Ist
Padi siap panen/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Sri Jaya Midan mengatakan, produksi padi di Kabupaten Purwakarta pada musim gadu (musim kemarau I) yang berlangsung Juli dan Agustus 2022 dipastikan menuai hasil yang tinggi, sehingga dapat memperkuat stok beras nasional. 

Pasalnya, pada musim gadu tersebut, diperkirakan panen padi seluas 12.058 hektar dengan produksi 80.547 ton Gabah Kering Giling (GKG), setara dengan 51.639 ton beras dan luas pertanaman padi (standing crop) saat ini 14.496 hektar.

Menurutnya, setiap hari, laporan data ubinan panen padi masuk dari seluruh kecamatan di Kabupaten Purwakarta. Hingga Rabu, 27 Juli 2022 telah masuk 40 data ubinan dari 38 kelompok tani yang tersebar di 17 kecamatan.

Dari data-data yang telah masuk, diketahui rata-rata produktivitas padi Kabupaten Purwakarta sebesar 6,68 ton per hektar GKG.

“Produktivitas padi terendah 4,59 ton per hektar GKG, dan produktivitas tertinggi 8,53 ton per hektar GKG,” ujar Sri, Rabu (27/7).

Baca juga : Mentan Ajak Perbankan Perkuat Pertanian Indonesia

Sri menuturkan, Juli dan Agustus merupakan puncak panen padi musim gadu (musim kemarau I) di Kabupaten Purwakarta. Sejak 2 minggu lalu, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta melalui para penyuluh pertanian dan petugas POPT (pengendali organisme pengganggu tanaman) melaksanakan pendampingan panen di berbagai tempat. 

Bersamaan dengan periode panen saat ini, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) juga melaksanakan lomba produktivitas tanaman pangan tingkat nasional bagi kelompok tani.

Tidak dapat dipungkiri, ada serangan OPT (organisme pengganggu tanaman,- red) yang berpotensi menekan hasil produksi tanaman pangan, khususnya pada padi. 

Namun, jika diperhatikan dengan data laporan dampak serangan OPT pertanaman padi, sebagian besar masuk kategori ringan.

“Seperti data serangan wereng batang coklat periode laporan OPT Juli tahun 2022 seluas 11 hektar atau 0,076 persen dari luas standing crop padi,” tuturnya.

Baca juga : Produksi Emas Dalam Negeri Positif Bagi Perekonomian Nasional

Menurutnya, serangan tersebut telah diperkirakan dan diantisipasi sejak dini di awal musim tanam gadu. Dengan memperhatikan peringatan dini BMKG mengenai pola musim yang cenderung kemarau basah.

Sri menegaskan, Kementan dan pihaknya telah melakukan tindakan preventif sejak dini dalam pengendalian OPT. 

Langkah-langkah pengamatan populasi OPT, ambang batas ekologi OPT, hingga pengendalian hayati maupun kimiawi secara cepat dan tepat, telah dilakukan sejak awal pertanaman. Sehingga berhasil menyelamatkan pertanaman padi yang dapat dipanen, dan berhasil menekan kehilangan hasil produksi akibat serangan OPT. 

Perlindungan AUTP (asuransi usaha tani padi,- red) pun diberikan kepada para petani yang lahannya rentan serangan OPT maupun rawan kekeringan. Sehingga, jika terjadi gagal panen akan mendapatkan penggantian dari asuransi. 

Jadi, ada 2 ribu hektar pertanaman padi dibantu pembayaran premi AUTP dari APBN dan APBD di Kabupaten Purwakarta untuk melindungi pertanaman padi milik petani.

Baca juga : Gunansar Gabung Persipura, Pelatih Optimis Papua Bersinar Di Liga 2

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan, Kementan terus mendorong peningkatan produktivitas dan produksi padi nasional tahun 2022.

Di antaranya melalui program peningkatan Indeks Pertanaman (IP)400 atau tanam dan panen padi empat kali setahun dan penggunaan pupuk organik ramah lingkungan.

Selain itu, mendorong penggunaan bibit padi yang cocok untuk lahan kering, pompanisasi dan pipanisasi di sejumlah daerah yang rawan kekeringan pun harus dimasifkan. 

Suwandi bilang, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menekankan bawah strategi ini terbukti berdampak besar pada peningkatan produksi pangan. 

“Bapak Menteri Pertanian men-challenge saya. Pertama, produksi pangan harus naik terus setiap tahun. Kedua, produktivitas padi harus 6 ton per hektar ke atas. Ketiga, harus swasembada pangan yang akan launching Agustus nanti,” ujar Suwandi.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.