Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menkes: Keran Impor Tempat Tidur RS Sudah Ditutup 100 Persen

Sabtu, 20 Agustus 2022 09:48 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin (kedua kiri) dan Menteri Koperasi Teten Masduki (kedua kanan) saat meninjau Fasilitasi Pengembangan Alkes Produksi UMKM di Surakarta, Jumat (19/8). (Foto: YouTube)
Menkes Budi Gunadi Sadikin (kedua kiri) dan Menteri Koperasi Teten Masduki (kedua kanan) saat meninjau Fasilitasi Pengembangan Alkes Produksi UMKM di Surakarta, Jumat (19/8). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan  pemerintah telah menutup keran impor untuk tempat tidur rumah sakit.

Sebab, saat ini Indonesia sudah mampu memproduksi tempat tidur RS dalam jumlah besar, dengan kualitas yang bagus. Salah satunya, dihasilkan oleh Politeknik ATMI Surakarta.

“Salah satu alkes yang impornya sudah kita tutup 100 persen adalah tempat tidur RS. Kita sudah mampu memproduksi sendiri, dalam jumlah yang besar. Tempat tidur ini kualitasnya juga sudah canggih. Ada yang manual, ada yang elektrik,” kata Menkes, dalam keterangan pers kegiatan Fasilitasi Pengembangan Alkes Produksi UMKM yang digelar di Surakarta, Jumat (19/8).

Baca juga : Tekan Impor, Teten Yakin UMKM Mampu Suplai Kebutuhan Alkes

Penutupan impor ini sejalan dengan komitmen pemerintah, untuk menggencarkan Gerakan Bangga Buatan Indonesia. Serta penerapan pilar ketiga transformasi sistem kesehatan dan transformasi ketahanan sistem kesehatan, guna meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri.

Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memulai gerakan tersebut, dengan melakukan pembelian 300 ribu alat ukur antropometri, untuk didistribusikan ke Posyandu di seluruh Indonesia.

“Selanjutnya, kita juga akan melakukan pembelian USG karya anak bangsa, untuk dikirimkan ke Puskesmas," ucap Menkes.

Baca juga : Semarak Hari Kemerdekaan RI Sudah Terasa Di Peru

Saat ini, Kemenkes sudah mencatat rincian alat kesehatan yang bisa diproduksi dalam negeri, untuk dimasukkan ke e-katalog dan dikunci.

"Jadi, nanti fasyankes di pusat dan daerah harus pakai produk-produk tersebut,” lanjut Menkes.

Langkah tersebut diperlukan untuk mendorong kemandirian industri alat kesehatan lainnya. Serta mendukung alkes produksi UMKM, agar bisa menguasai pangsa pasar dalam negeri.

Baca juga : Ferdy Sambo Ditetapkan Sebagai Tersangka

Menkes berharap, penutupan akses impor dapat mendorong para UMKM untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi alkes dalam negeri. Serta meningkatkan kemampuan distribusi yang lebih baik. Sehingga, Indonesia bisa lebih mandiri dan tidak lagi bergantung dengan alat kesehatan impor.

“Untuk itu, kami sering melakukan kegiatan pembinaan seperti ini. Bertemu secara langsung dengan pelaku usaha. Sehingga, apa yang menjadi kendala-kendala, mulai dari produksi sampai distribusinya, bisa kita bantu carikan solusinya,” tutur Menkes. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.