Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Berada Di Posisi 56 Dari 63 Negara

Daya Saing Digital Kita Masih Rendah

Selasa, 23 Agustus 2022 08:00 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. (Foto: Dok. Kemnaker)
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. (Foto: Dok. Kemnaker)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mengakui angkatan kerja di Indonesia masih belum bisa dikatakan mampu bersaing. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyebut, kita belum mampu mengejar ketertinggalan dalam dunia digital.

Karena itu, semua program peningkatan kualitas tenaga kerja terus digenjot. Dengan bonus demografi, Indonesia dipercaya bakal menjadi negara maju jika bonus demografi itu bisa dikelola dengan baik.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengakui, daya saing digital Indonesia masih rendah.

Baca juga : Lestari Ingin Etika Dan Budaya Warnai Ruang Digital

“Kita masih belum bisa mengejar ketertinggalan. Dalam hal daya saing digital, Indonesia berada di posisi 56 dari 63 negara,” kata Ida, saat Seminar Wisuda, di Universitas Terbuka, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, kelemahan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia adalah kemampuan implementasi digital yang kurang memadai, rata-rata masih bersifat teori.

Padahal, kondisi pandemi telah mengakselerasi transformasi 4.0, yang mendorong jenis pekerjaan banyak tumbuh dan berkembang signifikan ke arah teknologi digital.

Baca juga : Menteri Erick Nggak Gegabah Kasih Restu

“Banyak perusahaan yang kesulitan mencari pegawai dengan skill digital memadai,” bebernya.

Selain itu, kemampuan digital yang dimiliki lulusan baru kebanyakan masih terlalu umum dan belum memiliki pengalaman. Alhasil, potensi SDM di Indonesia masih sebatas di tahapan kuantitas.

Ida menegaskan, saat ini Kemnaker memiliki program sembilan lompatan untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan.

Baca juga : Prospek Pasar Digital RI Masih Kinclong Lho

Mulai dari melakukan transformasi nilai latihan kerja, melakukan link and match ketenagakerjaan, melakukan pengembangan talenta muda, dan perluasan pasar luar negeri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.