Dark/Light Mode

Bubble Burst Bukan Hantu

Prospek Pasar Digital RI Masih Kinclong Lho

Sabtu, 20 Agustus 2022 07:30 WIB
Ilustrasi startup. (Foto: NET).
Ilustrasi startup. (Foto: NET).

RM.id  Rakyat Merdeka - Fenomena bubble burst (ledakan gelembung) diyakini proses alami menuju keseimbangan baru. Sebab, faktanya nilai ekonomi digital di Indonesia terus tumbuh.

Bubble burst yang tengah menerpa usaha rintisan (startup) tak selalu negatif. Bisa jadi merupakan pertanda baik bagi ekonomi digital ke depannya.

Pernyataan ini diungkapkan, Chief Executive Officer (CEO) dan Co-Founder Katadata Indonesia Metta Dharmasaputra. Diakuinya, fenomena bubble burst sudah menjadi isu yang menakutkan. Khususnya bagi perusahaan startup.

Baca juga : Jokowi: Inflasi Kita Masih Didukung Oleh Antengnya Harga BBM

Apalagi, fenomena internet bubble pernah terjadi pada tahun 2000. Dan menjadi masa kelam bagi startup teknologi karena banyak yang gulung tikar.

“Tapi apakah benar demikian? Atau justru ini (bubble burst) menuju sesuatu yang lebih sehat. Suatu titik keseimbangan baru atau equilibrium,” ujar Metta dalam webinar “Fenomena Bubble Burst: Jalan Terjal Startup Indonesia”, kemarin.

Sebagai gambaran, sedikitnya ada tujuh startup yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan dalam enam bulan terakhir.

Baca juga : Kerek Produksi, Pertamina Digitalisasi Blok Rokan

Hal ini disinyalir akibat terjadinya fenomena bubble burst, yakni siklus ekonomi yang ditandai meningkatnya nilai pasar, terutama harga aset secara drastis. Namun diikuti penurunan nilai atau harga yang cepat atau kontraksi.

Ia memaparkan, dunia sudah melewati tiga masa dari revolusi industri. Yaitu tahun 1760, yang ditandai dengan penemuan mesin uap dan kereta api. Lalu, revolusi industri kedua ditandai adanya listrik. Serta periode 1960-1990 terjadi revolusi industri ketiga, dengan ditemukannya komputer dan internet.

“Kini memasuki revolusi industri keempat, yang masih tahap awal. Di mana internet makin meluas, kecerdasan buatan, mesin learning dan lainnya makin berkembang. Bahkan akselerasi transformasi digital terjadi ketika pandemi Covid-19,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.