Dark/Light Mode

30 Persen Lebih Dana BPJS Digunakan untuk Obati Penyakit Akibat Pola Hidup Tak Sehat

Minggu, 21 Juli 2019 16:39 WIB
Logo BPJS Kesehatan (Foto: Istimewa)
Logo BPJS Kesehatan (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak 2014, BPJS Kesehatan telah menggelontorkan biaya sebesar Rp 8,9 triliun untuk membayar pengobatan masyarakat di Sumatera Barat. Jumlah itu hampir tiga kali lipat dibanding iuran yang masuk. 

"Iuran yang diterima dalam lima tahun terakhir hanya Rp 3,5 triliun. Artinya, 253 persen lebih besar klaim yang dibayarkan ketimbang iuran yang dihimpun," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Padang, Asyraf Mursalina, di Padang, usai peringatan HUT ke-51 BPJS Kesehatan, Minggu (21/7) seperti dikutip antaranews.com.

Kendati mengalami defisit, kata dia, hal itu tidak perlu terlalu dikhawatirkan. BPJS Kesehatan akan tetap memberikan pelayanan terbaik sebagai wujud hadirnya negara.

Baca juga : Persija Digulingkan Bali United, Ivan Kolev Masih Tak Percaya

"Di tengah semua hantaman persoalan yang menerpa, mulai dari defisit sampai regulasi yang masih belum tuntas, BPJS Kesehatan tetap dipertahankan. Karena ada masyarakat yang terbantu dengan program ini," ujarnya.

Ia menemukan, masyarakat yang menjalankan kemoterapi 100 persen adalah pasien BPJS Kesehatan. Sebab, biayanya yang mahal.

Asyraf menyebutkan, saat ini, untuk satu pasien rawat inap demam berdarah itu biayanya setara dengan 80 iuran peserta. Sedangkan untuk operasi jantung setara dengan iuran dari 5.800 peserta.

Baca juga : PLN Pusenlis Berikan Edukasi Pemadaman Kebakaran Buat Warga Kota Bambu Selatan

Atas kondisi ini, BPJS Kesehatan mulai memikirkan cara agar tidak terus menerus mengalami defisit. Salah satunya adalah mencegah penyakit ketimbang hanya mengobati saat sudah sakit. Yaitu dengan pola hidup sehat.

Asyraf menerangkan, lebih dari 30 persen biaya yang telah dikeluarkan BPJS Kesehatan, digunakan untuk mengobati penyakit katastropik akibat pola hidup yang kurang tepat.  "Oleh sebab itu, masyarakat sudah harus menerapkan pola hidup sehat, menghitung kalori saat makan, memperbanyak aktivitas fisik, beristirahat dengan cukup, serta menghindari stres," katanya mengimbau.

Kemudian ia juga mengingatkan prinsip utama program ini, yaitu gotong royong. Dia pun mengajak semua pihak berpartisipasi. "Kalau tidak menggunakannya berarti jadi sedekah bagi saudara sebangsa yang sakit," ujar dia. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.