Dark/Light Mode

Lawan Radikalisme Di Medsos

Kepala BNPT Ajak Mahasiswa STIK-PTIK Lakukan Transformasi Kebangsaan

Senin, 19 September 2022 18:21 WIB
Foto: Humas BNPT.
Foto: Humas BNPT.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, propaganda radikalisme terorisme menguat karena adanya hegemoni media sosial.

Kelompok teror menyadari penggunaan media sosial dapat menarik simpati dan semangat kolektif dalam waktu yang singkat.

Mereka biasanya melakukan propaganda dengan menunggangi isu-isu strategis yang dapat menciptakan ketidakpercayaan terhadap pemerintah.

Baca juga : Jasa Raharja Gaet Mahasiswa Hadirkan Inovasi Keselamatan Berlalu Lintas

"Propaganda kelompok teror yang menentang negara memanfaatkan isu ekonomi dan isu lainnya, ini cara mereka yang ingin terjadinya distrust kepada pemerintah," kata Boy Rafli saat mengisi perkuliahan bagi 210 Mahasiswa STIK-PTIK, Senin (19/9).

Boy Rafli juga menambahkan politik identitas juga dimainkan kelompok teror dalam menciptakan polarisasi di masyarakat. Jika tidak diantisipasi, polarisasi ini dapat melahirkan sel-sel terorisme baru bahkan pelaku tunggal atau lone-wolf.

"Politik identitas dimainkan karena tujuan politiknya mirip dengan kelompok teror, jika tidak terkendali bisa melahirkan kelompok teroris dalam masyarakat," lanjut jenderal bintang tiga tersebut.

Baca juga : Erick Ajak Peretas Lokal Berkolaborasi Membangun Bangsa

Sebagai salah satu unsur pentahelix yang berperan dalam penanggulangan radikalisme dan terorisme, Polri menjadi mitra BNPT RI dalam melakukan transformasi 5 bidang.

Yaitu, wawasan kebangsaan, pembangunan kesejahteraan, moderasi beragama, akar budaya bangsa, dan revitalisasi nilai Pancasila.

Dia menilai, transformasi tersebut dapat memproteksi masyarakat dari propaganda radikalisme terorisme yang beredar di dunia maya.

Baca juga : Ganjar Pranowo Gaet Dukungan Ustadz Dan Santri Deli Serdang

"Negara punya tugas dalam memproteksi warga negara agar tidak terlibat terorisme, oleh karena itu transformasi tersebut harus kita lakukan bersama dengan stakeholders lain," tandas Boy Rafli. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.