Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pencegahan Radikalisme Pada Anak Harus Dilakukan Secara Sistematis
Senin, 25 Juli 2022 22:12 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Proses radikalisasi di usia dini sengaja dilakukan pihak-pihak tertentu karena anak memiliki daya reseptif kuat dalam menerima berbagai hal baru. Mereka pun menjadi sasaran empuk kelompok radikal dalam melakukan kaderisasi. Karena itulah, metode pencegahannya harus dilakukan dengan sistematis.
Psikolog anak dan keluarga Maharani Ardi Putri mengatakan, metode pencegahan yang sistematis dapat melibatkan semua pihak, baik orang tua, guru, maupun Pemerintah. Itu merupakan cara yang efektif guna melindungi anak dari virus intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
“Nilai toleransi harus ditanamkan dari kecil secara sistematis. Tidak hanya dalam bentuk mata pelajaran, tapi kita harus ajari dari segi behavior-nya dan perasaannya. Jadi, pembelajaran kita tentang nasionalisme, tentang toleransi, kerukunan harus disusun secara sistematis berjenjang dari TK sampai kuliah,” ujar Putri, di Jakarta, Minggu (24/7).
Baca juga : BNPT-BKN Bersinergi Cegah PNS Terpapar Radikalisme Dan Terorisme
Menurutnya, pendekatan sistematis diperlukan agar menghasilkan keberlanjutan. Tidak bisa hanya orang tua, namun juga sekolah sehingga akan lebih efektif jika penanaman nilai tersebut dilakukan secara kolaboratif oleh semua pihak.
Intinya, yang paling baik adalah semua pihak berkolaborasi. Sehingga anak-anak sepanjang waktu terbiasa mendapat nilai toleransi dan kerukunan.
Wanita yang akrab disapa Putri Langka ini menilai, semangat antiradikalisme dan antifanatisme paling efektif jika dibangun sedari dini, mulai masa kanak-kanak. Agar nilai-nilai dan ajaran yang ditanamkan akan terus terbawa oleh anak hingga dewasa.
Baca juga : Penggunaan BBM Subsidi Harus Dikendalikan, Jangan Dikaitkan Dengan Politik Elektabilitas
“Nilai-nilai itu paling efektif dibangun dari kecil. Karena segala sesuatu yang stay dengan kita dari kecil akan terus terbawa sama kita. Akan sangat mudah menanamkan nilai ke anak kecil karena mereka belum tahu yang lain-lain,” jelas Putri.
Ia menambahkan, seluruh pihak harus sadar bahwa semua harus berkompetisi dengan kondisi atau fakta tersebut. orang tua juga harus mendapatkan sosialisasi tentang penanaman nilai-nilai toleransi, kerukunan, dan keberagaman.
“Orang tua punya peranan besar untuk mengajarkan hal itu dari kecil. Hanya saja tidak semua orang tua punya pemahaman dan pengetahuan yang sama tentang itu, bahkan kadang yang dewasa juga sudah terpapar lebih dahulu. Jadi sebetulnya mungkin orang tua juga perlu mendapatkan sosialisasi,” ujar dosen psikologi Universitas Pancasila ini.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya