Dark/Light Mode

Flight Test-nya Sukses

Wamenhan Pede, KF-21 Boramae Bakal Jadi Bagian Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Jumat, 30 September 2022 10:17 WIB
Wamenhan M Herindra (kiri) saat menghadiri Ceremony of Celebration of KFX/IFX di Sacheon Air Base, Korea Selatan (Korsel), Rabu (28/9). (Foto: Dok. Kemenhan)
Wamenhan M Herindra (kiri) saat menghadiri Ceremony of Celebration of KFX/IFX di Sacheon Air Base, Korea Selatan (Korsel), Rabu (28/9). (Foto: Dok. Kemenhan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keberhasilan flight test dari KF-21 Boramae merupakan bentuk nyata keberhasilan pengembangan pesawat tempur tersebut. Ini merupakan sebuah progress yang sudah lama ditunggu.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) M Herindra kepada Menteri Pertahanan Korea Lee Jong-Sup, dan Menteri DAPA (Defense Acquisition Program Administration) Eom Dong Hwan, saat menghadiri Ceremony of Celebration of KFX/IFX di Sacheon Air Base, Korea Selatan (Korsel), Rabu (28/9).

“Indonesia boleh bersikap optimis, bahwa suatu saat kelak KF-21 Boramae akan menjadi bagian dari sistem pertahanan udara Indonesia”, kata Herindra.

 

Wamenhan M Herindra (kanan) dan Menteri DAPA Korsel, Eom Dong Hwan (Foto: Dok. Kemenhan)

Baca juga : Menpora Apresiasi UICI Jadi Kampus Digital Pertama di Indonesia

 

KFX/IFX merupakan program pengembangan bersama yang dilaksanakan RI dan Korsel, setelah melalui perjalanan program kerja sama yang cukup panjang. Diawali dengan penandatangan Letter of Intent (LOI) oleh kedua negara pada tahun 2009.

Proses kerja sama ini, juga mengalami renegosiasi. Sehingga, berhasil mencapai kesepakatan yang lebih solid secara musyawarah pada November 2021. Kedua pihak merumuskan kembali sebuah joint agreement.

“Pada tahun 2022, program ini sudah berada pada tahap Engineering Manufacture Development (EMD). Ini merupakan suatu tahapan, yang telah menghasilkan beberapa prototipe pesawat siap uji terbang," ujar Herindra. 

Baca juga : Jokowi-Prabowo Siapkan Desain Pertahanan Negara Di Indonesia Timur

Menurutnya, Program Pengembangan KFX/IFX ini merupakan salah satu program nasional yang memiliki nilai strategis bagi bangsa Indonesia, karena bertujuan memenuhi kebutuhan pesawat tempur TNI AU untuk periode 2025 – 2040.

Terkait proses alih teknologi yang telah disepakati bersama, Herindra berharap, hal tersebut dapat berjalan selaras dengan syarat operasional sebuah alat utama sistem persenjataan (alutsista). Demi mendukung cita-cita Indonesia, dalam mengembangkan dan memanfaatkan Industri Pertahanan Nasional.

Selain itu, program ini juga bermanfaat bagi peningkatan kemampuan sumber daya manusia kedua negara. Indonesia, misalnya, telah mengirimkan sebanyak 37 personel engineer dan dua test pilot dari TNI AU yang bersertifikasi internasional, untuk mengikuti kegiatan di Korsel sebagai upaya proses alih teknologi.

Indonesia menargetkan mengirim 100 personel engineer, yang secara rotasi akan mengikuti program di Korsel.

Baca juga : Wamenhan Tegaskan Bakal Cari Alutsista Terbaik Untuk Perkuat Pertahanan

Program ini yang telah dimulai sejak September 2021 ini, diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2026.

Di Kantor Pusat PT KAI di Sacheon Air Base, Korea Selatan, Herindra juga sempat bertemu dan memberikan arahan serta semangat kepada 37 personil engineer dari Tanah Air.

“Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan program Pengembangan Bersama Pesawat Tempur KFX/IFX, dan meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan antara pemerintah RI dengan Korsel," tegas Herindra. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.