Dark/Light Mode

Tragedi Kanjuruhan Bukan Bentrok Antar Suporter

Mahfud: Panpel Kelewat Semangat, Nekat Gelar Pertandingan Malam Hari, Cetak Tiket 42 Ribu

Minggu, 2 Oktober 2022 08:36 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Instagram)
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Polhukam Mahfud MD mengaku telah mendapatkan informasi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prasetyo, dan berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta, terkait tewasnya 127 orang dalam tragedi pasca pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10).

"Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik," kata Mahfud melalui akun Instagramnya, Minggu (2/10).

"Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar, dan terus berkoordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan," imbuhnya.

Baca juga : Nuansa Merah Putih Semarakkan Gedung Opera Hanoi Malam Hari

Terkait kejadian ini, Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban.

Mahfud mengungkap, sejak sebelum pertandingan, pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan.

Misalnya, meminta pertandingan dilaksanakan sore hari. Bukan malam. Selain itu, jumlah penonton juga disesuaikan dengan kapasitas stadion, yakni 38 ribu orang.

Baca juga : Kemenkominfo Gelar Kelas Podcast Disabilitas Di Surabaya

"Tapi, usul itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana, yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam. Tiket yang dicetak, jumlahnya 42 ribu," beber Mahfud.

Dia menegaskan, tragedi Kanjuruhan bukan bentrok antar supporter Persebaya dengan Arema. Sebab, dalam pertandingan itu, suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Suporter di lapangan, hanya dari pihak Arema.

Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas.

Baca juga : Kepala BSKDN Kemendagri Dorong Kebijakan Afirmatif Dalam Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender

"Pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari waktu ke waktu, dan akan terus diperbaiki. Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para supporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.