Dark/Light Mode

Kemenkominfo: Siswa SMK Harus Pahami Literasi Digital Untuk Cegah Hoax

Minggu, 16 Oktober 2022 16:44 WIB
Literasi digital di Center of Excellence (COE) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Kota Bengkulu. (Foto: Ist)
Literasi digital di Center of Excellence (COE) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Kota Bengkulu. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Pandu Digital melaksanakan roadshow kegiatan Seminar Literasi Digital Sektor Pendidikan bersama Pandu Digital untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Bengkulu.

Kegiatan yang mengusung tema “Cerdas Kreatif dan Produktif Bermedia Digital” dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2022 di Center of Excellence (COE) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Kota Bengkulu.

Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kemenkominfo Bambang Tri Santoso mengatakan siswa SMK harus memiliki pemahaman terhadap literasi digital. Literasi digital, menurut Bambang, sangat penting untuk mencegah penyebaran konten hoaks.

"Ada empat pilar literasi digital yang menjadi materi pembelajaran utama yang akan diberikan kepada stakeholder," kata Bambang, seperti keterangan yang diterima RM.id, Minggu (16/10).

Baca juga : Kemenkominfo Gelar Workshop Literasi Digital Bagi 300 Warga Kabupaten Ende Dan Nagekeo

Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman Literasi Digital bagi peserta didik yang merupakan salah satu target nasional Kemenkominfo menuju transformasi digital di Indonesia.

Kegiatan yang dilaksanakan secara hibrida ini diikuti oleh 500 peserta yang berasal dari seluruh pelajar SMKN 4 Kota Bengkulu.

Pertama adalah digital culture, Bambang mengatakan hal ini terkait pemahaman nilai-nilai pancasila dan wawasan kebangsaan.

Lalu kedua digital skill atau kecakapan digital. Aspek ini menjadi penting karena pembelajaran sudah bersinggungan dengan teknologi sehingga perlu dikembangkan dan digali kemampuan TIK.

Baca juga : Kemenkominfo Gelar Kelas Literasi Digital Guru TIK Di Kota Sorong

Ketiga adalah digital safety, pentingnya untuk tidak mengumbar data pribadi di dunia maya agar tidak di salah guna oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

"Terakhir digital ethic juga perlu dipahami bagaimana etika berkomunikasi di media sosial, tentang UU ITE dan mengenai apa-apa yang boleh dan dilarang di dunia maya," jelas Bambang.

Selain itu, Bambang juga mengenalkan program Pandu Digital yang diinisiasi oleh Kemenkominfo yaitu gerakan volunter untuk menciptakan pendamping literasi digital.

Hingga saat ini sudah mencapai 18.000 Pandu Digital yang tersebar di seluruh Indonesia yang berasal dari beragam latar belakang yaitu masyarakat umum, akademisi hingga pelajar SMK.

Baca juga : Kemenkominfo Dan Kemendagri Berikan Literasi Digital ASN Banten

Tugas Pandu Digital adalah untuk mendampingi literasi digital di 5 sektor yaitu Pendidikan, Pariwisata, UMKM, Petani dan Nelayan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.