Dark/Light Mode

Soft Skill, Modal Penting Untuk Bersaing Di Era Society 5.0

Rabu, 19 Oktober 2022 23:06 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Istilah masyarakat komunitas yang mengandalkan teknologi atau society 5.0 yang digagas oleh Jepang dalam hal teknologi, kini semakin marak.

Masyarakat yang mengandalkan teknologi yang lahir di era 4.0 yakni internet akan dihadapkan oleh era Society 5.0. dosen Ilmu Komunikasi E. Rizky Wulandari menilai, soft skill wajib dikuasai untuk bersaing di Era Society 5.0’. Society 5.0 menuntut individu untuk cakap bermedia digital.

Yaitu, mereka yang mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital.

"Kecakapan digital perlu dimiliki untuk dapat menangkap peluang pekerjaan baru yang muncul dari perkembangan digital," ujarnya dalam webinar bertema “Membangun Generasi Tangguh & Siap Saing di Era Society 5.0” yang berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan, dikutip Rabu (19/10).

Baca juga : Man United-Liverpool Bersaing Dapatin De Jong

Peluang baru itu seperti muncul bisnis e-commerce, dropship, digital marketing, pialang saham, programmer, pengajar, penerjemah, gamer, konsultan, event planner, social media specialist, SEO specialist, dan kreator konten.

“Selain kecakapan digital, ada soft skill yang perlu dimiliki di era society 5.0, diantaranya kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kemampuan berkolaborasi,” ucap Rizky.

RTIK Provinsi Bali Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM Ni Kadek Dwi Febriani menyampaikan materi dengan judul ‘Cakap Bermedia Digital: Paham Peran Pemerintah dalam Menyiapkan SDM Era Society 5.0’.

Era Society 5.0 identik dengan masifnya pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Seiring dengan itu maka infrastruktur digital harus diperbanyak secara nasional.

Baca juga : Saksi Akui HET Pemerintah Tak Bisa Imbangi Harga Keekonomian CPO

Namun, tidak hanya pembangunan secara fisik alias infrastruktur, SDM yang kompeten dengan kebutuhan era 5.0 juga perlu dikembangkan.

“Di manakah peran pemerintah? Pemerintah bisa mengajak investor untuk mengembangkan SDM. Sistem pendidikan juga butuh direformasi,” kata Ni Kadek.

Praktisi Public Relations Wiwiek Dwi Endah menerangkan materi budaya digital dengan tema ‘(Budaya Digital) Peran Generasi Muda sebagai Garda Terdepan Menghadapi Era Society 5.0’.

Society 5.0 digagas oleh Jepang dengan tujuan membuat hidup manusia menjadi lebih nyaman dan dijalankan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan yang terwujud dalam Internet of Things (IoT), big data, AI, robotik, dan sebagainya.

Baca juga : 3 Bintang Muda Persib Dipanggil Untuk Piala Asia U-20

Manusia punya peran penting di era ini untuk menjamin keberlanjutan era 5.0 itu sendiri. Pada era ini, manusia diharapkan dapat menyelesaikan segala problem kehidupan dengan memanfaatkan teknologi yang hadir di era 4.0.

Sebagai konsekuensinya, ada ancaman kejahatan siber yang perlu diwaspadai seperti pencurian data, penipuan online, pelanggaran hak cipta, pornografi, hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi.

“Perubahan era 4.0 menjadi 5.0 perlu disikapi masyarakat Indonesia dengan lebih bijak dan tenang. Namun, bukan berarti santai dan leha-leha. Kita harus mempersiapkan segala aspek yang bersinggungan dengan society 5.0 seperti lingkungan, teknologi, dan SDM nya,” pungkas Wiwiek.

Webinar ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.