Dark/Light Mode

PILM Kabupaten Musi Rawas

Layanan Perpustakaan Harus Mendorong Masyarakat Berperilaku Intelek

Jumat, 21 Oktober 2022 17:17 WIB
Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) dan peresmian Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Musi Rawas, Jumat (21/10). (Foto: Dok. Perpusnas)
Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) dan peresmian Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Musi Rawas, Jumat (21/10). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengembangan sumber daya manusia (SDM) adalah bagian dari proses dan tujuan dalam pembangunan nasional. Di waktu yang bersamaan, Indonesia juga dihadapkan tantangan untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan kesejahteraan maka konsep pembangunan harus bertumpu pada manusia dan masyarakatnya. “Kualitas SDM harus dibangun bersama-sama,” jelas Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando, pada kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) dan peresmian Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Musi Rawas, Jumat (21/10).

Dalam kaitan ini, lanjut Syarif Bando, sejumlah hal tentu menjadi prioritas utama dalam pembangunan SDM. Di antaranya aspek yang berelevansi dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.

“Akselerasi layanan perpustakaan tidak sekadar pada layanan fisik, namun juga pada layanan yang mendorong masyarakat untuk berpikir dan berperilaku intelektual. Masyarakat yang cerdas berkorelasi lurus dengan kesejahteraan. Dan tidak ada perubahan manusia tanpa membaca,” tambah Syarif Bando.

Baca juga : Silakan, Mengadu Dan Datang Ke Balai Kota

Peresmian gedung baru layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Musi Rawas bersama Bupati Musi Rawas Ratna Machmud diharapkan tidak hanya kegiatan seremonial. “Masyarakat Musi Rawas harus menjadikan perpustakaan sebagai monumen peradaban,” imbuh Anggota Komisi X DPR Mustafa Kamal.

Mustafa mengatakan, Perpusnas merupakan salah satu mitra kerja legislatif yang tetap memberikan program efektif dan sarat akselerasi, meski anggaran yang di alokasikan sedikit.

“Keberhasilan ini tentu membanggakan, dan Komisi X DPR dengan fungsi advokasinya akan mendukung peningkatan anggaran perpustakaan dan budaya literasi di seluruh daerah,” tambah Mustafa. 

Pemprov Sumatera Selatan sejak 2019 telah menerima sebanyak Rp 63.985.810.300 sebagai bantuan/stimulan yang digelontorkan Perpusnas melalui program dana alokasi khusus (DAK) pembangunan gedung, perluasan, dan kebutuhan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Baca juga : Perlu Inovasi Untuk Tingkatkan Budaya Baca Masyarakat

Melihat manfaat dari program yang ditelurkan Perpusnas, Pemprov Sumsel juga mengadakan replikasi, seperti program transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial dan bantuan pojok baca kepada 17 kabupaten/kota yang berada di Sumsel. 

“Harapan kami tentu sama, sederet program bantuan tersebut mampu memperbaiki kualitas kegemaran membaca dan indeks peningkatan literasi masyarakat, termasuk di Musi Rawas,“ kata Kepala Dinas Perpustakaan Sumsel Fitriana.

Di era teknologi 4.0 dan society 5.0, masyarakat mau tidak mau harus menguasai literasi baru, seperti literasi data dan literasi teknologi. Generasi milenial sebagai pihak yang akan menjadi mayoritas penduduk Indonesia pada 5-10 tahun mendatang juga harus menyiapkan diri menghadapi era tersebut.

“Faktanya, hanya 6 dari 32 perusahaan industri teknologi berkaliber internasional yang memperkerjakan tenaga kerja yang berusia diatas 35 tahun,” ungkap Rektor Universitas Musi Rawas Andy Mulyana.

Baca juga : KPCDI: Kelas Standar Harus Dibarengi Pengawasan dan Skema Pembayaran Berkeadilan

Digital Leaders memerlukan SDM yang kompetitif dan adaptif. Di masa mendatang, banyak muncul peluang bisnis berbasis digital, industri kreatif, dan free lancer

Transformasi perpustakaan yang selama ini melekat dengan buku mulai dikenal sebagai pusat ilmu, pusat budaya, dan pengetahuan. Demikian juga dengan akses terhadap perpustakaan dan koleksi elektronik yang kini lebih baik. Digitalisasi memegang andil dari transformasi yang dilakukan perpustakaan. 

“Tentu kita tidak bisa menggantungkan kepada proses analog secara terus menerus,” ucap Bapak Literasi Musi Rawas Riza Novianto Gustam. 

Bahkan, secara khusus perpustakaan di Musi Rawas sudah dirancang susun sesuai pengembangan literasi digital. Dimulai dari grand design pengembangan infrastruktur teknologi informasi, lalu dilanjutkan dengan pengembangan aplikasi dan platform serta sarana prasarana perpustakaan digital. Dan di tahap berikutnya dilakukan integrasi sistem. “Yang pasti ekosistem digital tidak akan berhasil tanpa support infrastruktur digital,” pungkas Riza.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.