Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ajib! Upah Petugas KPPS Pemilu 2024 Naik 2 Kali Lipat, Ini Info Pendaftarannya
- Lari Pagi Di CFD Jakarta, Ganjar Borong Kaos Kaki Dagangan Siti Di Senayan
- Thomas Doll Soroti Mental Skuad Macan Kemayoran
- Survei: 60,2 Persen Publik Percaya Jokowi Tetap Netral Di Pilpres 2024
- Terbang Ke China, Ginting Cs Siap Berburu Gelar BWF World Tour Finals 2023
Kemenkes, WHO dan Kemenhan Bangun Pusat Pelatihan Darurat Kesehatan
Rabu, 16 November 2022 21:34 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyepakati kerja sama Pembentukan dan Pengoperasian Multi-Country Training Hub for Health Emergency, termasuk Pusat Pelatihan Tim Medis Darurat di Indonesia.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) telah dilakukan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menhan Prabowo Subianto, Dirjen WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus di sela KTT G20.
Menkes mengatakan, kerja sama ini sangat dibutuhkan karena adanya potensi pandemi berikutnya di tengah bahaya hidrometeorologi saat ini yang disebabkan oleh cuaca ekstrem.
Baca juga : ASN Kemenkes Ikuti Pelatihan Literasi Digital
Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan terhadap bencana alam dan keadaan darurat, termasuk keadaan darurat kesehatan.
“Untuk menjadi bangsa yang tahan bencana, untuk melindungi rakyat kita dan generasi mendatang, kita membutuhkan kemauan politik yang kuat dan upaya kolektif di antaranya dengan pembentukan pusat pelatihan kegawat daruratan Kesehatan,” kata Menkes seperti keterangan yang diterima RM.id, Rabu (16/11).
Menteri Gunadi mengungkapkan, kerangka pengurangan risiko bencana membutuhkan upaya multi-sektoral dalam mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat.
Pemerintah sebagai pembuat kebijakan, regulator, dan koordinator pemangku kepentingan harus bekerja sama dengan masyarakat, yang sekaligus dapat berperan sebagai akselerator dalam kesiapsiagaan di lingkungannya sendiri.
Baca juga : Menkeu Dan Menkes G20 Kukuhkan Komitmen Penguatan Arsitektur Kesehatan Global
Sementara sektor swasta berfokus pada penyediaan layanan dan produk yang membantu mencapai tujuan kesiapsiagaan kedaruratan kesehatan.
"Mengingat hal tersebut, perguruan tinggi sebagai komponen intelektual memiliki posisi strategis dalam upaya pengurangan risiko bencana," ucap Menkes Budi.
Perguruan tinggi berperan sebagai pusat penelitian dalam memproduksi dan menyebarluaskan pengetahuan tentang kebencanaan, khususnya yang berkaitan dengan kedaruratan kesehatan. Perguruan tinggi juga dapat mendukung pemerintah dalam pengelolaan kesehatan selama fase krisis.
Baca juga : Jokowi: Kemitraan ASEAN-India Harus Bantu Tuntaskan Isu Pangan Dan Kesehatan
Kerja sama ini melibatkan Universitas Pertahanan Republik Indonesia untuk mendirikan Multi-Country Training Hub for Health Emergency di Indonesia.
"Saya optimis kolaborasi ini akan menjadi landasan bagi sistem manajemen krisis kesehatan yang lebih kuat," pungkasnya.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya