Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kunjungi Keluarga Korban Bom Astana Anyar
Kepala BNPT Sampaikan Belasungkawa Dan Kecam Aksi Teror
Kamis, 8 Desember 2022 21:54 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengecam segala aksi kekerasan yang mengakibatkan korban jiwa sekaligus menyampaikan rasa belasungkawa kepada seluruh korban yang meninggal maupun luka-luka pada aksi biadab bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar.
"Negara sangat mengecam peristiwa kekerasan seperti ini dan berbela sungkawa terhadap anggota kepolisian yang gugur dan juga yang mengalami luka-luka," ungkap Jenderal Polisi bintang tiga ini saat mengunjungi keluarga Aipda Sofyan Didu, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/12).
Baca juga : Nuning Sarankan Wilayah Pernikahan Kaesang Dijaga Ketat
Supaya meminimalisir kejadian yang sama, Boy Rafli mengatakan, BNPT akan lebih meningkatkan kerja sama dan monitoring eks narapidana terorisme bersama aparatur pemerintah daerah, forkopimda hingga tokoh masyarakat.
Dia tidak lupa mengingatkan, seluruh masyarakat untuk bersama-sama mencegah radikalisme dan terorisme karena saat ini propaganda kelompok teror berkembang sangat cepat.
Baca juga : Sufmi Dasco: Sikat Habis Jaringan Teroris
"Upaya-upaya dalam rangka pencegahan, penangkalan, tentu perlu melibatkan semua pihak masyarakat karena ini menyebarluasnya cepat sekali seperti penyebarluasan virus yang sangat berbahaya," tuturnya.
Pria lulusan Doktoral Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung ini mengungkapkan, jika sebanyak 1.290 orang diketahui telah mengikuti program deradikalisasi yang mana 8 persen diantaranya menolak program tersebut dan menjadi residivis.
Baca juga : Kapolri: Tetap Semangat Lindungi Masyarakat
"Dari 1.290 yang mengikuti program ada sekitar 8 persennya di antara jumlah itu yang termasuk menolak dan menjadi residivis," tandasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya