Dark/Light Mode

Wamenhan Sampaikan Pesan Presiden Di Hari Bela Negara

Masyarakat Kudu Tetap Semangat Menjaga NKRI

Selasa, 20 Desember 2022 07:55 WIB
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra menghadiri Peringatan Hari Bela Negara Ke-74, di Jakarta, Senin (19/12/2022). (Foto: Kemhan)
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra menghadiri Peringatan Hari Bela Negara Ke-74, di Jakarta, Senin (19/12/2022). (Foto: Kemhan)

 Sebelumnya 
Konsep ini diangkat untuk meningkatkan sikap patriot setiap warga negara Indonesia, baik individu, kelompok, hingga seluruh komponen masyarakat dalam mempertahankan negara Indonesia.

Setiap warna negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam upaya membela negara.

Bukan hanya meningkatkan sikap patriot, peringatan Hari Bela Negara ini juga menjadi momentum untuk meningkat­kan kepedulian dan rasa cinta terhadap Tanah Air.

Baca juga : Presiden Prancis Emmanuel Macron: Saya Sama Sedihnya Dengan Mbappe

Hal ini diwujudkan dengan membangun kehidupan ber­masyarakat dan bernegara yang baik, damai, tentram dan se­jahtera.

Sejarah mencatat, tepatnya 74 tahun yang lalu atau 19 Desember 1948, Indonesia menghadapi situasi genting yang memaksa perpindahan Ibu Kota Negara dari Yogyakarta ke Bukittinggi dengan membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Kala itu, pada 19 Desember 1948, sistem pemerintahan Indonesia yang berpusat di Yogyakarta kembali jatuh pada tangan Belanda.

Baca juga : Hadiri Ngunduh Mantu Putera Presiden Jokowi, Amran Sulaiman: Selamat Untuk Mas Kaesang & Mbak Erina

Bukan hanya wilayah yang kembali dikuasai, Belanda juga menangkap Soekarno-Hatta, serta beberapa menteri lainnya, hingga sistem pemerintahan yang sedang dijalankan ter­hambat.

Peristiwa penangkapan ini juga dikenal dengan gerakan Agresi Militer Belanda II, yang kemudian mendorong pembentu­kan wilayah dan sistem pemerin­tahan sementara di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Dalam situasi genting, sidang kabinet digelar di Yogyakarta dan mendapatkan dua keputu­san. Pertama, Soekarno-Hatta tetap berada di Yogyakarta meski harus menerima risiko penang­kapan oleh Belanda.

Baca juga : Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan, YYADU! Ajak Masyarakat Kelola Sampah Laut

Kedua, memberi mandat ke­pada Menteri Kemakmuran Sjafruddin Prawiranegara yang berada di Sumatera untuk mem­bentuk PDRI. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.