Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Menteri PPPA Maknai Hari Ibu Pejuang Pergerakan Perempuan Indonesia
Rabu, 21 Desember 2022 19:23 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Peringatan Peringatan Hari Ibu (PHI) diselenggarakan setiap tahun pada 22 Desember merupakan momentum penting untuk mengenang dan memaknai kembali peran perempuan pejuang pergerakan Indonesia dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
PHI juga memberikan penghargaan pada peran besar kaum Ibu yang memiliki andil sangat besar dalam membangun generasi bangsa yang berkualitas.
“Hari Ibu di Indonesia tidak sepenuhnya serupa dengan Mother’s Day sebagaimana negara-negara di belahan dunia lain merayakannya. Hari Ibu di Indonesia memiliki makna yang jauh lebih besar. Hari Ibu dilandasi oleh tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta,” ungkap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga saat melakukan Konferensi Pers PHI ke-94 Tahun 2022: Perempuan Berdaya, Indonesia Maju, seperti keterangan buang diterima RM.id, Rabu (21/12).
Menteri Bintang menjelaskan, PHI sejatinya adalah penanda pergerakan perempuan Indonesia dari masa ke masa dalam mendidik generasi bangsa sekaligus berperan besar dalam menyuarakan hak-haknya guna mendapatkan perlindungan dan mencapai kesetaraan gender.
“Maju mundurnya bangsa ini sangat tergantung pada kaum ibu. Maka, PHI juga menjadi refleksi dan renungan bagi kita semua tentang berbagai upaya yang telah dilakukan untuk memajukan pergerakan perempuan pada seluruh aspek pembangunan dan langkah mewujudkan kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan di Indonesia,” ujar Bintang.
Menteri PPPA mengemukakan tema PHI ke-94 tetap konsisten dengan tema tahun sebelumnya, “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” bersamaan dengan fokus 4 (empat) sub tema, yakni: Kewirausahaan Perempuan: Mempercepat Kesetaraan, Mempercepat Pemulihan, Perempuan dan Digital Economy, Perempuan dan Kepemimpinan dan Perempuan Terlindungi, Perempuan Berdaya.
“Tema tersebut menekankan bahwa perempuan juga mempunyai kesempatan, akses, serta peluang yang sama seperti laki-laki sebagai sumber daya pembangunan,” ujar Menteri PPPA.
Pelaksanaan puncak PHI ke-94 ini diselenggarakan di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, tempat dimana Ibu Negara Indonesia Pertama, Fatmawati Soekarno berasal.
Baca juga : Kemenkop UKM Dukung Pembentukan Koperasi Disabilitas Pertama Di Indonesia
Acara puncak PHI ke-94 dilakukan secara hybrid, dengan mengundang sejumlah Menteri, pimpinan lembaga tinggi negara, Gubernur, Bupati/Walikota, Dinas pengampu urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia, organisasi perempuan, organisasi keagamaan, forum anak, tokoh perempuan, pemerhati isu perempuan dan anak, serta media massa.
Jelang acara puncak PHI ke-94, berbagai macam rangkaian kegiatan dibalut semenarik mungkin untuk mengenang serta menyelami sejarah perjuangan para pahlawan perempuan Indonesia.
Dimulai dari seminar/talk show/workshop/kampanye, ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta dan Bengkulu, bakti sosial, napak tilas sejarah perjuangan Fatmawati Soekarno dengan mengunjungi Museum Fatmawati Soekarno yang dilanjutkan dengan kegiatan “Menjahit Bendera Merah Putih” oleh para Gubernur Perempuan dan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dari seluruh provinsi, bazaar produk Usaha Mikro Kecil Menengan (UMKM) perempuan Bengkulu, hingga penghargaan terhadap Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak (DRPLA) pada puncak acara PHI ke-94 di Balai Raya Semarak, Kota Bengkulu.
“Rangkaian kegiatan PHI ke-94 tidak terlepas daripada sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Pemerintah Provinsi Bengkulu, dan Ikatan PIMTI Perempuan Indonesia yang berada di lintas kementerian/lembaga. Karenanya, perlu menjadi perhatian bersama bahwa setiap pergerakan perempuan dalam pembangunan harus mendapatkan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat,” tuturnya.
Baca juga : PERTASPI Majukan Industri dan Pelaku Semipermanen Make Up di Indonesia
Lebih lanjut, Menteri PPPA menyampaikan selain sebagai langkah untuk memantik seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus bersama-sama memperjuangkan dan mendukung kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, rangkaian PHI ke-94 juga mendorong kaum ibu untuk terus menjalankan fungsinya sebagai pendidik pertama generasi penerus sekaligus memanfaatkan ruang yang setara agar para ibu pun dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi bangsa.
“Mudah-mudahan momentum PHI ke-94 ini dapat menggugah berbagai pihak dalam pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Perempuan mampu menghadapi berbagai macam tantangan, perempuan dapat menjadi motor penggerak ekonomi keluarga dan perubahan jika peluang serta kesempatan diberikan secara setara. Mari tunjukkan potensi maksimal, ciptakan gagasan dan pemikiran, bangun kreativitas dan inovasi. Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju,” katanya.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya