Dark/Light Mode

Gelar Rakor, Menteri Siti Bahas Pencegahan Karhutla

Sabtu, 21 Januari 2023 08:09 WIB
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Khusus Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan 2023., Jumat (20/1)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Khusus Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan 2023., Jumat (20/1)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Khusus Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan 2023. 

Rakor ini yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri LHK, Siti Nurbaya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati ini untuk menindaklanjuti prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut, tahun Kelinci Air ini berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pasalnya, kondisi tahun ini akan lebih kering ketimbang 2022. 

Dalam arahannya, Mahfud MD mendorong, Kementerian LHK dan pihak terkait untuk bersinergi mengantisipasi terjadinya Karhutla.

Mahfud juga mengapresiasi KLHK, selama 2022 karhutla turun 42,9 persen jika dibandingkan tahun 2021. Ia bilang, dulu Indonesia kerap dikeluhkan negara tetangga. 

“Setiap tahun diprotes sejumlah negara akibat asap (kebakaran hutan dan lahan),” kata Mahfud.  

Baca juga : Mendag Zulhas Perjuangkan Harga Kedelai Bisa Murah

Namun sejak 2015 sudah berkurang. Hanya terjadi dua bulan. Kondisi ini terus membaik, di mana pada 2016 cuma terjadi dua minggu. Namun dengan prediksi iklim 2023 yang dikeluarkan BMKG, dia meminta semua daerah siap siaga dengan potensi peningkatan kerawanan karhutla.

“Prioritaskan deteksi dini, identifikasi wilayah yang rawan terbakar, informasikan dan edukasi masyarakat serta kampanye pencegahan, tingkatkan patroli rutin dan lakukan pemadaman secara efektif dan efisien serta kerahkan pasukan pemadam secara terkoordinir oleh satgas,” jelas Mahfud.

Berdasarkan data KLHK, sejak 1-19 Januari 2023 ada 66 hotspot dengan luas 459 hektare yang terjadi pada 11 provinsi di Indonesia terhitung. 

“Naik 23 persen dari tahun lalu,” kata Menteri LHK, Siti Nurbaya, usai rapat

Pada 2022, luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mencapai 204.000 hektare. Jumlah itu menurun ketimbang pada 2021 yang 358.000 hektare. 

Baca juga : Desak Menteri NasDem Out Dari Kabinet, Banteng Makin Nanduk

Menteri dari Partai NasDem ini bilang, akan menggunakan teknik modifikasi cuaca sebagai sistem pencegahan kebakaran hutan dan lahan. 

“Akhir Februari atau pertengahan Maret kami sudah mulai operasi, karena biasanya Pak Presiden akan pesan jangan sampai Lebaran ada asap," ujarnya.

Untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan, kata Menteri Siti, pihaknya akan bekerja sama dengan BMKG, TNI/Polri dan pihak lainnya. Yakni, dengan meningkatkan patroli, evaluasi di lapangan dan menjaga lahan gambut.

Ditambahkan, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dari hasil prediksi, 2023 kondisi laminal makin melemah dan masuk netral. Kondisi netral ini, jelas Dwi, sangat dekat kondisi el nino lemah. “Curah hujan menurun,” kata Dwi.

Kondisi tersebut akan terjadi pada Februari di sejumlah wilayah. Yakni, Riau, Jambi, dan Sumatera Utara. 

Baca juga : Sharena Gunawan, Kencan Setiap 2 Pekan Sekali

“Mei, terdeteksi penurunan curah hujan, turun 150 mililiter di Nusa Tenggara Timur dan Jawa Timur,” bebernya.

Sedangkan Sumatera, Jawa, dan Kalimantan akan masuk pada Juni-Juli. “Curah hujan Kurang dari 50 mililiter dalam sebulan, sangat rendah,” ujarnya.■
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.