Dark/Light Mode

Untuk Wisata, Edukasi dan Riset

Menteri LHK Resmikan Pemanfaatan Sarana Taman Nasional Komodo

Kamis, 2 Februari 2023 21:05 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya menandatangani prasasti saat meluncurkan Pemanfaatan Sarana Prasarana Wisata Alam Loh Buaya, Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo untuk edukasi, interpretasi, wisata alam, dan riset, Kamis (2/2). (Foto: Dok. KLHK)
Menteri LHK Siti Nurbaya menandatangani prasasti saat meluncurkan Pemanfaatan Sarana Prasarana Wisata Alam Loh Buaya, Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo untuk edukasi, interpretasi, wisata alam, dan riset, Kamis (2/2). (Foto: Dok. KLHK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya berkunjung ke Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, untuk meluncurkan Pemanfaatan Sarana Prasarana Wisata Alam Loh Buaya, Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo untuk edukasi, interpretasi, wisata alam, dan riset, Kamis (2/2).

Peluncuran ini menindaklanjuti peresmian Taman Nasional Komodo sebagai Destinasi Wisata Super Prioritas oleh Presiden Jokowi, Juni 2022. Sarana dibangun sepenuhnya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Pulau Rinca, yaitu infrastruktur berstandar internasional dan ramah lingkungan.

Sarana prasarana edukasi dan interpretasi meliputi kompleks area Komodo Information Center yang diberi nama “Niang Komodo” dan infrastruktur pendukungnya, antara lain jalan jerambah (elevated deck), penginapan (untuk ranger, peneliti dan pemandu wisata), pos istirahat, pos jaga/ticketing, SPAM jaringan air minum, reservoir, dermaga, dan pengaman pantai. 

Baca juga : Pemerintah Pastikan Kesiapan Layanan Haji

Menteri Siti menyampaikan, pengembangan Taman Nasional Komodo sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) telah menempuh jalan panjang sejak pertengahan 2016. KLHK terus melakukan eksplorasi langkah terpadu dengan pendekatan persyaratan dalam suatu rencana penggunaan lahan (land use) yaitu: persyaratan teknis wisata, persyaratan manajemen, dan persyaratan konservasi.

“Saya sangat bersyukur kita sampai pada fase ini sekarang untuk wisata premium Pulau Komodo. Ini semua atas kerja keras semua pihak, Pemerintah, Pemda dan masyarakat, para tokoh dan pelaku jasa wisata. Dukungan politis juga sangat penting dalam upaya ini. Terima kasih  untuk itu semua,” kata Menteri Siti, seperti keterangan yang diterima RM.id, Kamis (2/2).

Baca juga : RRI Luncurkan Aplikasi Baru, Dipuji Lakukan Lompatan Transformasi Digital

Ke depan, kata Siti, masih ada hal-hal yang sangat penting harus dieksplorasi, termasuk upaya mengoptimalkan posisi Taman Nasional Komodo sebagai Warisan Dunia UNESCO. Selain itu, harus juga diupayakan agar kawasan konservasi dapat bermanfaat untuk menjadi pusat-pusat pertumbuhan.

Diharapkan, pemanfaatan sarana prasarana wisata alam di Pulau Rinca dapat menggaungkan bentuk ketegasan dan keseriusan Pemerintah Indonesia dalam mempertahankan kelestarian lingkungan di mata dunia. Sarana prasarana wisata alam Loh Buaya ini agar bermanfaat secara fungsional.

“Saya berterima kasih kepada seluruh anggota masyarakat, kepada Pater Marsel, Deny dan Achmad (Komodo Survival Program), kepada para ranger, masyarakat adat yang hidup di dalam Taman Nasional Komodo yang selalu kita jaga dan menjaga kita, Pemerintah Daerah, dan tentunya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kita akan eksplorasi hal-hal yang lebih baik lagi. Semoga kedepan akan menjadi lebih baik dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” pungkas Menteri Siti.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.