Dark/Light Mode

Kembali Ceria, Bocah Korban Selamat Dari Serial Killer Wowon Di Bekasi Mulai Sekolah

Senin, 6 Februari 2023 16:16 WIB
Foto: Kemensos.
Foto: Kemensos.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus pembunuhan berantai oleh Wowon dan kawan-kawan di Bekasi, masih menjadi perbincangan masyarakat. Pelaku diketahui menjadikan orang-orang dekatnya sebagai korban.

Beranjak dari kehebohan kasus tersebut, terdapat NA, bocah perempuan yang selamat dari percobaan pembunuhan dengan racun.

Bocah 5 tahun ini merupakan anak kandung Wowon dan AM. AM sendiri ikut tewas, menjadi korban keganasan Wowon.

Menanggapi kasus ini, Kementerian Sosial melalui Sentra Handayani Bekasi melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di Bekasi.

Baca juga : Cegah Karhutla, Surya Hutani Gelar Edukasi Di Sekolah

Seperti, kepolisian, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Bekasi, dan Dinas Pelindungan Perempuan dan Anak Daerah (DP3A) Kabupaten Bekasi.

NA merupakan salah satu dari empat orang dalam satu keluarga yang meminum kopi beracun racikan Duloh, rekan Wowon.

Insiden ini mengakibatkan AM dan kakak tiri NA, meninggal dunia. Melalui pemeriksaan dokter, NA dinyatakan sehat. Pihak terkait di Bekasi menyetujui NA mendapatkan pelayanan lebih lanjut di Sentra Handayani.

Mewakili Kepala Sentra Handayani Jakarta, Plt. Kasubag Tata Usaha Meerada Saryati Aryani berpesan kepada para petugas untuk memberikan perlindungan secara maksimal bagi NA juga tetap harus bisa menjaga kerahasiaan identitas anak.

Baca juga : Datangkan Pengajar Dari Inggris, Kapolri Berkomitmen Perbaiki Manajemen Kompetisi Sepak Bola

"Segera lakukan pemeriksaan psikososial bagi NA, pastikan apakah terdapat trauma di diri anak? Penuhi semua kebutuhan dan hak-haknya, juga telusuri keluarga besarnya," ujar Meerada, di Bekasi, seperti keterangan yang diterima RM.id, Senin (6/2).

Saat pertama datang, NA merasa sedih dan kesulitan beradaptasi dengan orang-orang baru di sekelilingnya. Apalagi, dia mengalami kesulitan dalam berbahasa Indonesia, karena sehari-harinya ia bersama keluarganya berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda.

Hingga saat ini, NA masih belum mengetahui bahwa ibu dan kedua kakak tirinya tewas dan ayah kandungnya merupakan seorang tersangka serial killer.

Namun memasuki minggu ketiga, NA menunjukkan banyak perkembangan. Saat ini, ia sudah berbaur dengan anak-anak lainnya. Sudah mulai memahami komunikasi dengan bahasa Indonesia dan bahkan sudah mulai menunjukkan minatnya.

Baca juga : Kaji Pembenahan Industri Kreatif Sepak Bola Indonesia

NA diketahui memiliki tingkat intelegensi diatas rata-rata anak seusianya. NA pintar bercerita, senang mewarnai dan menggambar, serta memiliki daya tangkap yang cukup baik.

Hal tersebut dibuktikan saat NA diajarkan untuk membuat bentuk-bentuk binatang yang dianalogikan dari sebuah huruf atau angka.

NA hanya butuh satu kali melihat tata cara pembuatannya kemudian ia bisa meniru dan mengembangkannya sendiri. NA sudah mulai ceria dan senang bermain sesuai dengan masa perkembangannya.

NA sudah bersekolah di Taman Kanak-Kanak (TK) dan sudah mulai mudah berbaur dengan teman-teman lainnya. Kini ia menjalani rutinitas baru, yakni belajar mengaji.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.