Dark/Light Mode

Komentari Korban Tewas Kalideres Antisosial

Wali Kota Jakbar Yani Wahyu Dinilai Nggak Peka

Minggu, 13 November 2022 18:22 WIB
Wali Kota Jakbar Yani Wahyu Purwoko. (Foto: Ist)
Wali Kota Jakbar Yani Wahyu Purwoko. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia DKI Jakarta menyayangkan statemen Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar), Yani Wahyu Purwoko terkait satu keluarga yang tewas di Kalideres. Dalam pernyataannya, Wali Kota Jakbar menampik korban tewas karena kelaparan. Yani justru menduga jika korban antisosial.

Dia bilang, keluarga korban tidak berinteraksi dengan warga sekitar kediaman mereka di Citra Garden 1 Extension RT 07 RW 15, Kalideres, Jakarta Barat. “Saya dapat dari lingkungan sekitar, RT/RW bahwa memang keluarga ini tertutup, tidak berinteraksi,” kata Yani usai menyambangi rumah korban tewas tersebut

“Boleh dikatakan dugaannya ini dia antisosial. Padahal interaksi sosial itu penting,” sambungnya.

Baca juga : Jaringan Pegiat Digital Ingatkan Rekam Jejak Digital Bisa Bawa Petaka

Ketua Rekan Indonesia DKI Jakarta, Martha Tiana Hermawan menilai, pernyataan tersebut menunjukan bahwa Yani tidak memiliki kepekaan sosial, dan secara etika kemanusiaan sangat tidak tepat.

“Seharusnya sebagai pamong, Wali Kota Jakbar tidak tergesa-gesa menuduh orang yang meninggal dengan tuduhan negatif. Secara etika sebagai seorang pejabat itu tidak etis, orang sudah meninggal kok dituduh negatif,” kata Tian sapaan Martha Tiana Hermawan, Minggu (13/11).

Sebelum mengeluarkan statemen, lanjut Tian, Yani seharusnya memiliki data lengkap dari hasil mitigasi dan investigasi masalah. Sehingga dia bisa menjelaskan secara lengkap apa penyebab kematian satu keluarga di Kalideres itu.

Baca juga : Kepala BP2MI: Tidak Ada Olahraga Yang Layak Dibayar Nyawa

“Tuduhan keluarga yang meninggal sebagai warga antisosial jelas tidak menjawab apa penyebab kematian satu keluarga tersebut,” tegas Tian.

Apalagi, Tian melanjutkan, antisosial memiliki banyak sebab. Bukan hanya karena faktor personal tapi bisa juga disebabkan oleh faktor lingkungan.

"Dalam proses interaksi sosial, karena dia merupakan hubungan sosial tentu terkadang mengalami kendala. Kendala tersebut bisa merubah interaksi sosial menjadi disosiatif bukan antisosial,” jelas Tian.

Baca juga : Terima Penghargaan Asosiasi Internasional, Burhanuddin Dinilai Jaksa Terbaik

Banyak bentuk dari disosiatif. Seperti, persaingan, kontravensi dan konflik.

"Kalau hanya asal sebut karena antisosial, ya itu alasan klise untuk menutupi Wali Kota Jakbar tidak memiliki pengetahuan dan wawasan soal apa itu interaksi sosial,” tandasnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.