Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mendes Tertarik Bikin Rumah Knock Down Di Daerah Transmigrasi

Sabtu, 17 Agustus 2019 09:00 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo menerima audiensi dari Dosen Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB), Permana di ruang kerjanya, Rabu (14/8)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo menerima audiensi dari Dosen Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB), Permana di ruang kerjanya, Rabu (14/8)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo menerima audiensi dari Dosen Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB), Permana di ruang kerjanya, Rabu (14/8). 

Dalam pertemuan tersebut, Permana menawarkan konsep knock down (bongkar pasang) untuk rumah transmigrasi. 

Menteri Eko mengaku, tertarik dengan konsep rumah hasil riset arsitek ITB ini. Pasalnya, selain murah dan praktis, rumah tersebut juga dirancang untuk tahan gempa. 

Baca juga : Mendesak, Penetapan Dirut PLN Definitif

Menurutnya, selain dapat digunakan untuk rumah transmigrasi, konsep tersebut, juga bisa digunakan untuk membangun rumah rawan gempa, rumah untuk tentara dan homestay di desa wisata.

“Idenya bagus ini. Bisa untuk rumah tahan bencana,” ujarnya.

Tak hanya itu, Eko juga tertarik dengan peluang bisnis yang dapat dikembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terkait rumah berbahan dasar kayu ini. 

Baca juga : Mentan Siap Bantu Menteri Desa Tingkatkan Kesejahteraan Petani di Daerah Transmigrasi

Menurutnya, BUMDes memiliki potensi besar untuk menjadi sentra produksi bahan baku rumah knock down.

“Saya sangat mendukung program ini. Semoga ini bisa berjalan segera, sehingga selain bisa membantu memberikan lapangan pekerjaan, juga membuka peluang bisnis bagi BUMDes di desa-desa. Juga bisa menyediakan rumah dengan cepat dan murah,” ujarnya.

Permana menceritakan, rumah knock down rancangannya tersebut terinspirasi dari permainan lego yang biasa dimainkan oleh anak-anak. 

Baca juga : Menkes Perlu Bantu RS Daerah Terpencil Ngurus Proses Reakreditasi

Menurutnya, proses pembangunan rumah juga tidak membutuhkan waktu lama hanya sekitar 2-3 minggu per rumah tergantung tipe.

“Bahan rumah kita pilih kayu. Karena hutan sekarang lebih banyak hutan produksi daripada hutan alam. Selain itu, kayu yang digunakan juga bisa dari kayu serpihan yang di beberapa konstruksi menjadi limbah,” terangnya.

Ia berharap, konsep rumah tersebut tak hanya menjadi solusi bagi kebutuhan rumah murah dan rumah tahan bencana, namun juga bisa memberikan dampak bisnis dari hulu hingga hilir.“Kayunya bisa dari desa. Skilnya juga tidak harus tinggi. Kayunya kita buat seperti lego,” ujarnya. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.