Dark/Light Mode

Soal Posisi Gubernur Bank Indonesia

Presiden: Jangan Gambling Pada Yang Tidak Kita Yakini

Rabu, 15 Februari 2023 07:01 WIB
Presiden Jokowi saat wawancara eksklusif dengan tim Rakyat Merdeka: Direktur Utama Kiki Iswara Darmayana (kiri, tengah), Direktur Pemberitaan Ratna Susilowati dan Pemimpin Redaksi Riky Handayani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/2). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Presiden Jokowi saat wawancara eksklusif dengan tim Rakyat Merdeka: Direktur Utama Kiki Iswara Darmayana (kiri, tengah), Direktur Pemberitaan Ratna Susilowati dan Pemimpin Redaksi Riky Handayani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/2). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menunjukkan sinyal penting tentang posisi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang akan habis masa jabatannya tiga bulan lagi. Perry menjabat sebagai Gubernur BI sejak 23 Mei 2018, dan akan mengakhiri masa jabatannya pada Mei yang akan datang. Sejumlah nama sudah berseliweran. Salah satunya adalah Sri Mulyani, yang saat ini menjabat Menteri Keuangan. Dalam UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dalam pasal 41 ayat 4 disebutkan bahwa masa jabatan Gubernur BI adalah lima tahun. Dan dapat menjabat kembali maksimal satu kali di periode berikutnya.

Terkait jabatan Gubernur BI, berikut tanya jawab dengan Presiden.

Baca juga : Presiden: Jangan Gambling Pada Yang Tidak Kita Yakini

Masa jabatan Gubernur Bank Indonesia akan berakhir pada Mei 2023. Siapa nama yang akan diajukan Bapak Presiden?

Begini, fiskal dan moneter itu harus bisa bekerja bersama-sama. Yang saya lihat sekarang ini, Menteri Keuangan dan Gubernur BI betul-betul bisa tiap minggu bertemu. Nggak tahu bicara apa. Tapi (mereka) bertemu dan bisa terus kompak. Situasi sulit sekarang ini membutuhkan orang-orang yang memiliki jam terbang tinggi. Pengalamannya banyak. Kenapa? Katena banyak hal yang terjadi sekarang ini tidak sesuai pakem, tidak standar. Bukan sekedar merujuk text book. Sehingga perlu orang dengan jam terbang tinggi. Yang diperlukan bukan sekedar book smart tapi juga street smart. Memiliki pengalaman jalanan yang panjang.

Baca juga : Indonesia Jangan Telat Bangun Pabrik Amonia

Landskap ekonomi, geopolitik berubah. Sehingga hal yang standar menjadi tidak relevan.

Jadi, apakah akan memutuskan nama?

Baca juga : Ini Kunci Singo Edan Menang Usai 5 Kali Keok

Sampai saat ini saya belum memutuskan. Yang penting adalah putra putri terbaik. Tetapi, dua-duanya (Sri Mulyani dan Perry Warjiyo) masih diperlukan. Kita jangan bertaruh atau gambling pada hal yag belum kita yakini. Misalnya, kita ingin menaruh seseorang di sebuah kementerian atau lembaga. Jangan mempertaruhkan sesuatu seperti itu, dalam situasi begini. Apalagi di lembaga yang sangat penting, terkait moneter, fiskal. Perang Ukraina-Rusia belum ada tanda akan berhenti. Makanya, endurance kita harus panjang. Fiskal dan moneter kita harus bisa bertahan. Harus tahan banting. Bank Dunia, IMF, ADB semuanya menghitung prediksi, gonta ganti, naik turun. Ini karena situasinya terus berubah-ubah.

(Laporan Kiki Iswara, Ratna Susilowati, Riky Handayani)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.