Dark/Light Mode

PPKM Dicabut, Kemenkes Ungkap Penularan Covid-19 Tetap Terkendali

Senin, 20 Februari 2023 15:52 WIB
Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Mohammad Syahril saat konferensi pers Update Penanganan Covid-19, Senin (20/2).
Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Mohammad Syahril saat konferensi pers Update Penanganan Covid-19, Senin (20/2).

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Mohammad Syahril mengatakan, sejak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut, parameter kasus Covid-19 tetap terkendali.

“Alhamdulillah dengan pengawalan bersama, pada 19 Februari (2023) kasus (Covid-19) yang ada di kita sangat sedikit, yaitu 113,” kata Syahril saat konferensi pers Update Penanganan Covid-19, Senin (20/2).

Data ini, lanjut dia, jika dibandingkan dengan satu minggu hariannya, turun 14,9 persen. Di mana sebelumnya, ada 200 kasus per hari.

Baca juga : PNM Kembangkan Potensi Metaverse dan Portal Belajar Karyawan Digital

Begitu juga dengan parameter kematian akibat Covid-19, terjadi penurunan sebesar 31,25 persen. Di mana secara kumulatif pasien yang meninggal harian hanya dua orang. Selain itu, pasien yang dirawat inap, meski jumlahnya naik sekitar 1,5 persen, lanjut Syahril, namun jumlah Bed Occupancy Ratio (BOR) turun menjadi 2,14 persen. Kemudian angka positivity rate, saat ini ada di angka 1,2 persen.

“Keempat parameter ini, kita masuk dalam transmisi komunitas Level 1, sebagaimana yang distandarkan WHO,” ujarnya.

Pasien XBB.25 Nambah Jadi 4

Baca juga : Gandeng LPDP, Kemenkes Kejar Target Krisis Dokter Spesialis

Meski begitu, Syahril menyebut ada empat kasus baru pasien subvarian baru, XBB.15 atau Kraken. Sehingga total menjadi enam kasus.

Kasus pertama, wanita 46 tahun sudah menerima vaksinasi booster Sinovac. “Yang bersangkutan sudah menjalani isolasi mandiri dan hanya mengeluhkan gejala ringan. Sekarang sudah sembuh,” katanya.

Kasus kedua, perempuan 22 tahun yang juga sudah menerima vaksinasi booster pertama lebih dari enam bulan. Ia tidak memiliki riwayat komorbid, setelah menjalani isolasi mandiri, pasien ini dinyatakan sembuh.

Baca juga : Pengajar Dari Inggris Ungkap Keseriusan Kapolri Perbaiki Sepak Bola Indonesia

Ketiga, laki-laki berusia 47 tahun dan keempat, perempuan berusia 37 tahun. “Keduanya saat ini proses penyelidikan epidemiologi, artinya belum selesai," ucapnya.

“Beberapa negara ada kenaikan kasus akibat varian ini (XBB.25) namun Alhamdulillah, sejak Desember kita ada satu pasien kemudian Januari tambah lima pasien. Dan empat di antaranya tidak bergejala,” tegasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.