Dark/Light Mode

Tandatangani ICA 2022

Mendag Zulhas: Ekspor Kopi Meningkat, Petani Lebih Sejahtera

Rabu, 8 Maret 2023 20:38 WIB
Mendag Zulkifli Hasan menandatangani Mou  bersama Head Of Operation International Coffee Organization Gerardo Pattacconi, ikut mendampingi mendag Dirjen PPI Jatmiko dan Stafsus Mendag Bara Hasibuan. (Foto: Humas Kemendag)
Mendag Zulkifli Hasan menandatangani Mou bersama Head Of Operation International Coffee Organization Gerardo Pattacconi, ikut mendampingi mendag Dirjen PPI Jatmiko dan Stafsus Mendag Bara Hasibuan. (Foto: Humas Kemendag)

 Sebelumnya 
Indonesia berhasil memperjuangkan kepentingan sektor kopi nasional dengan menambahkan premixed coffee pada definisi kopi di ICA 2022.

Ini secara tidak langsung menjadi pencapaian Indonesia dalam industri kopi dunia dan kehidupan para petani lokal. Pencapaian penting lainnya adalah penekanan pada keberlanjutan sektor kopi pada tiga pilar.

Yaitu, ekonomi, sosial, serta lingkungan secara berimbang dan terintegrasi untuk keberlanjutan sektor kopi Indonesia dan juga dunia.

Baca juga : Genjot PAD, Mendagri: DPRD Harus Jeli Menggali Potensi Daerah

Berbagai capaian tersebut akan memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam menciptakan sektor kopi nasional yang berkelanjutan dan mendorong stabilitas harga untuk menciptakan iklim usaha.

"Terbentuknya tatanan iklim perdagangan yang kondusif bermanfaat bagi pengembangan ekspor kopi nasional dan membantu UKM kopi Indonesia mengakses pasar internasional," terang Djatmiko.

Djatmiko menambahkan, setelah ditandatangani, proses selanjutnya adalah meratifikasi atau mengesahkan ICA 2022 di dalam negeri.

Baca juga : Tuan Guru Dorong Pembangunan Daerah Melalui Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Perjanjian tersebut akan mulai berlaku ketika dua pertiga dari negara anggota eksportir dan importir telah mendepositkan instrumen ratifikasinya.

Kunjungan ini juga merupakan momen untuk mempererat kerja sama yang telah terjalin antara Indonesia dan ICO serta meletakkan fondasi untuk meningkatkan kolaborasi untuk lebih merevitalisasi sektor kopi Indonesia.

"Kami menantikan realisasi apa yang telah diskusikan, terutama mengenai peluang kerja sama dan dukungan untuk mengembangkan kapasitas sektor kopi Indonesia, khususnya dalam rangka pemberdayaan petani kecil untuk meningkatkan peningkatan penghidupan petani kopi Indonesia," tutup Djatmiko.

Baca juga : Bangsawan Saudi Sebut Mendag Zulhas Lakukan Langkah Extraordinary

ICO adalah organisasi kopi internasional yang didirikan pada 1963 dengan tujuan memperkuat sektor kopi global dan pembangunan berkelanjutan pada pasar berbasis lingkungan (market based environment) untuk kepentingan seluruh negara anggota.

Pada 2 Februari 2022, negara anggota ICO terdiri atas 49 negara, yaitu 42 negara eksportir dan 7 negara importir. Jumlah negara ini mewakili 93 persen produksi kopi dunia dan 63 persen konsumsi kopi dunia. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.