Dark/Light Mode

Perkuat Sinergi Bilateral Pemberantasan Korupsi, KPK Terima Kunjungan KPK Kamboja

Rabu, 8 Maret 2023 22:38 WIB
Foto: Humas KPK.
Foto: Humas KPK.

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pertemuan bilateral dengan Anti-Corruption Unit (ACU) Kerajaan Kamboja di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (8/3).

Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antar-lembaga regional dan internasional terkait penanganan kasus tindak pidana korupsi lintas negara.

Dalam sambutannya, Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan, KPK sebagai lembaga negara dalam rumpun kekuasaan eksekutif yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun.

KPK hadir sebagai stimulus agar upaya pemberantasan korupsi oleh lembaga-lembaga yang telah ada sebelumnya menjadi lebih efektif dan efisien.

Baca juga : Kasus Pamer Harta Jangan Bikin Setoran Pajak Anjlok

"KPK diberikan amanat konstitusi untuk melakukan pemberantasan korupsi secara jujur dan profesional. Ada lima asas yang dipegang KPK dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Ini mencakup asas keterbukaan, kepastian hukum, kepentingan umum, akuntabilitas, dan proporsionalitas," tegas Firli.

Diungkapkannya, KPK memiliki empat visi yang meliputi berbagai hal. Keempatnya yakni, meningkatkan upaya pencegahan melalui perbaikan sistem pengelolaan administrasi lembaga negara dan pemerintah yang antikorupsi.

Kemudian, meningkatkan upaya pencegahan melalui pendidikan antikorupsi yang komprehensif. Lalu, pemberantasan tindak pidana korupsi yang efektif, akuntabel, profesional, dan sesuai dengan hukum.

Serta, meningkatkan akuntabilitas, profesionalitas dan integritas KPK dalam pelaksanaan tugas dan wewenang.

Baca juga : UKP: Perkuat Kerja Sama Investasi Indonesia -Singapura Tuntaskan Krisis Pangan

Firli juga menjelaskan, melalui trisula KPK yang memiliki tiga ujung tajam, ada tiga upaya yang dijalankan KPK, yaitu strategi pendidikan, pencegahan, dan penindakan.

Ketiganya dijalankan secara simultan dan terintegrasi satu sama lain dengan berkolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan.

"Tentu kunjungan ini adalah suatu momentum yang berharga bagi KPK untuk menjalin kerja sama antara Kamboja dan Indonesia. Bagi KPK sepertinya sudah seharusnya setiap negara di ASEAN ini saling mendukung untuk meningkatkan pencegahan tindak pidana korupsi antar lintas negara," bebernya.

Selain itu, pada pertemuan ini turut membahas tentang kerja sama internasional dalam memperkuat kerja sama multilateral pemberantasan korupsi.

Baca juga : Pemerintah Revitalisasi Pendidikan Vokasi, Dekatkan SMK Dengan Dunia Usaha

Firli juga menyoroti pelacakan aset-aset koruptor yang biasanya disimpan di luar negeri. Kerja sama multilateral ini harus terus dilakukan untuk memperkuat agenda pemberantasan korupsi dalam berbagai forum internasional seperti G20 dan APEC.

Dengan adanya pertemuan-pertemuan tersebut, KPK berharap adanya tindak lanjut antara Indonesia dan Kamboja untuk menyerukan isu-isu nasional terkait pemberantasan korupsi di pertemuan internasional.

Pada kunjungan ini, Anti-Corruption Unit Kerajaan Kamboja akan mengikuti serangkaian kegiatan diantaranya mengenai budaya integritas dan pendidikan antikorupsi, presentasi tentang pengaturan dan pengelolaan deklarasi aset (LHKPN).

Kemudian, penyampaian mengenai kesuksesan KPK mengungkap TPPU lintas yuridiksi. Berikutnya, presentasi manajemen barang rampasan dan barang sitaan, dan rapat koordinasi tentang penyelenggaraan ASEAN-PAC Workshop.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.