Dark/Light Mode

Ajak Panglima TNI Ngantor di Papua Sepekan

Tito Tak Mau Repot Sendiri

Senin, 2 September 2019 08:14 WIB
Kapolri M Tito Karnavian dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto (Foto: Istimewa)
Kapolri M Tito Karnavian dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapolri Jenderal Tito Karnavian punya ide bagus untuk menenangkan kondisi Papua. Salah satunya: dia akan berkantor selama sepekan di bumi Cenderawasih, itu. Namun, Tito akan mengajak teman karibnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Gak mau repot sendiri, jenderal?

Tito mengungkap rencananya itu usai menghadiri HUT Polwan ke- 71, di Polda Metro Jaya, Jakarta, kdmarin. “Dengan Bapak Panglima nan ti, Kemungkinan besar besok (hari ini, Red) akan ke sana ya,” kata Tito, memastikan. Tito memprediksi, akan berada di pulau paling timur Indonesia itu selama sepekan. Namun, bisa juga lebih singkat, apabila situasi kondusif. “Mungkin empat, lima hari, seminggu akan ada di situ sampai situasi benar-benar aman,” lanjutnya.

Kalau kondisi Papua kembali memanas, tak hanya akan sepekan berada di Papua, Tito mengisyaratkan akan melakukan penambahan pasukan. Selain memastikan kondisi keamanan, tujuan Tito berkantor di Papua ini untuk mengawal langsung penegakan hukum. Keputusan berkunjung ke Papua, bukanlah yang pertama dilakukan Tito dan Hadi.

Selasa (27/8), keduanya juga mendarat di Papua, melakukan safari ke sejumlah kota-kota terdampak kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Antara lain Manokwari, Sorong, Biak, Timika, juga Jayapura. Tito dan Hadi melakukan dialog dan tatap muka dengan masyarakat dan tokoh adat. Saat itu, tokoh adat Papua mendesak Polri dan TNI, mengusut insiden rasisalisme yang dialmi mahasiswa Papua di Surabaya, Malang, dan Semarang. Mereka juga berkomitmen menjaga keamanan di Papua.

Baca juga : Soal Papua, Wiranto Tegaskan Tak Ada Referendum

Sayangnya, sehari setelah Tito dan Hadi bertolak ke Jakarta, kerusuhan kembali meletus di Distrik Deiyai. Bahkan, lebih parah dari sebelumnya. Selain korban dari masyarakat sipil, satu personel TNI tewas dan 3 Polisi juga kena panah saat mengamankan demo. Sejauh ini, hampir 6.000 lebih pasukan baik dari unsur TNI maupun Polri sudah diturunkan ke Papua dan Papua Barat.

Sebagian besar pasukan dikonsentrasikan di Jayapura, Manokwari, Sorong, kemudian di Paniai, Deiyai, Nabire, Fakfak. Selain penambahan pasukan, Tito juga akan melakukan pengerahan pesawat terbang hingga helikopter milik TNI maupun Polri ke Papua. “Kita akan tegakkan hukum pada mereka,” tegasnya.

Tito menerangkan, saat ini, kondisi keamanan di Papua mulai berangsur- angsur kondusif. Khususnya, setelah pemerintah berdialog dengan masyarakat. Agar kerusuhan tidak kembali terjadi, Tito memerintahkan Polda Papua Barat tidak mengizinkan adanya aktivitas unjuk rasa. Karena khawatir bisa menyulut kericuhan. Seperti yang terjadi di Manokrawi dan Jayapura, pekan lalu.

Tito mengakui, aksi unjuk rasa memang dibolehkan berdasarkan UU Nomor 9/1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Depan Umum. Namun, aksi bisa dilarang jika anarkis dan mengganggu ketertiban pub lik. “Di Pasal 6, ada larangnya kalau menganggu ketertiban publik,” tegasnya.

Baca juga : Dewan Syuro Ngundurin Diri, Sekjen PKB Tak Berani Komentar

Mengenai kericuhan di Papua, Tito kembali menegaskan ada campur tangan asing yang memanas-manasi massa. Hanya saja, Tito belum menjelaskan secara rinci kelompok asing mana yang dimaksud, berikut perannya dalam kerusuhan tersebut. Tito hanya menyebut sedang menangani kasus itu.

“Kami harus menanganinya, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kerja sama kita dengan Ibu Menlu (Menteri Luar Negeri) dan jaringan intelijen,” jelasnya.

Pengamat pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, menilai langkah Tito mau berkantor di Papua sebagai hal yang tidak lazim. Apalagi, sebelum keberangkatan diumumkan terlebih dahulu. “Padahal ini sebuah kunjungan teknis taktis, bukan politis,” kata Connie, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Dari sisi keamanan, kata Connie, kedatangan yang diumumkan sebelum eksekusi ke tempat kerusuhan, menyimpan potensi bahaya. Sebab, memungkinkan pihak lain mengganggu kunjungan itu.

Baca juga : Creatormuda Academy Tatar Anak Muda Berinternet Sehat dan Cerdas

Biasanya, sambung Connie, pengumuman dilakukan setelah kunjungan. Yaitu untuk mengumumkan hasil yang didapat dari kunjungan. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.