Dark/Light Mode

Wujudkan Indonesia Emas 2045, Ini 3 Jurus Jokowi

Kamis, 15 Juni 2023 14:58 WIB
Presiden Jokowi memamparkan 3 jurus dalam mewujudkan Indonesia Emas di 2045. (Foto: Istimewa)
Presiden Jokowi memamparkan 3 jurus dalam mewujudkan Indonesia Emas di 2045. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
"Kepemimpinan ibarat tongkat estafet, bukan meteran pom bensin. Jika meteran pom bensin itu dimulai dari nol. Apakah kita mau seperti itu? Tidak kan? Masa kayak meteran pom bensin," ujar Jokowi.

Acuan ketiga, sumber daya manusia Indonesia memiliki kekuatan besar. "Bukan hanya besar jumlahnya tapi juga harus dari segi kualitas baik secara fisik, skill, karakter, produktif, dan disiplin. Ini yang harus dibenahi total termasuk penguasaan Iptek," tuturnya.

Jokowi meyakini jika acuan tersebut dijalankan, kapal besar Indonesia akan setara dengan negara-negara maju.

Baca juga : Hasil Pertandingan Indonesia Vs Palestina 0-0, Lini Depan Masih Tumpul

Diperkirakan Gross National Income (GNI) per kapita di 2045 akan menembus angka 30.300 dolar AS.Sementara untuk tingkat kemiskinan, di tahun 2045 ditargetkan 0,5-0,8 persen.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menegaskan, untuk mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045 perlu adanya bertransformasi.

Suharso mengakui Bappenas telah menyusun RPJPN dengan 8 agenda pembangunan dan 17 arah pembangunan menuju 2045 yang mengukut 45 indikator utama pembangunan disertai oleh ratusan indikator lainnya.

Baca juga : Wakil PM Qatar Temui 3 Menteri Indonesia

"Timely ada di mana dan jenis-jenis yang akan kita laksankan 20 tahun ke depan untuk jemput Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Ia menegaskan, untuk mencapai mimpi besar itu perlu didukung dengan strategi besar terutama industrialisasi sebagai salah satu jawaban untuk membangkitkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk itu, kata Suharso, pertumbuhan industri manufaktur diharapkan bisa lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi.

Baca juga : Wushu Indonesia Gelar Penataran Juri Internasional

"Kontribusi industri manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) bisa mencapai 30 persen," jelas Suharso. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.