Dark/Light Mode

Akses Internet Hingga ke Desa, Warung Ides Bikin Dagangan Nasabah Mekaar Mendunia

Selasa, 10 September 2019 12:45 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno di sela pengoperasian Internet Desa, Ides Cafe atau Warung Ides di Desa Sidayu Tojan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali, Selasa (10/9). (Foto: Humas BUMN)
Menteri BUMN Rini Soemarno di sela pengoperasian Internet Desa, Ides Cafe atau Warung Ides di Desa Sidayu Tojan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali, Selasa (10/9). (Foto: Humas BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koneksi internet kini semakin merambah perdesaan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meresmikan pengoperasian Internet Desa, Ides Cafe atau Warung Ides di Desa Sidayu Tojan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali, Selasa (10/9).

Warung Ides merupakan program internet rakyat yang diinisiasi ICON+, anak perusahaan PT PLN (Persero). Akses internet gratis itu diharapkan mampu mengoptimalkan akses informasi masyarakat dan pemerintah di desa-desa. Sesuai slogan resmi Warung Ides:  Connecting To Unconnected People.

Program ini merupakan bentuk dukungan PLN melalui ICON+, yang merupakan bagian dari BUMN untuk mengembangkan Desa Berlistrik dan Berinternet.

"Keberadaan Warung Ides adalah wujud nyata BUMN Hadir untuk Negeri. Saat ini, kebutuhan masyarakat terhadap informasi menjadi hal utama, supaya lebih melek teknologi dan informasi. Dalam rangka mendukung SDM Unggul dan berdaya saing tinggi," kata Menteri Rini.

"Semangat pembangunan Warung Ides adalah untuk menghadirkan konektivitas kepada masyarakat, di seluruh wilayah Indonesia. Diharapkan, masyarakat desa dan komoditas lokal, terutama di desa-desa yang belum mendapatkan akses internet, akan semakin memiliki daya saing dalam menghadapi persaingan global. Serta mampu mewujudkan konsep Nawacita di bidang ekonomi, dengan mengadopsi teknologi informasi,” imbuhnya.

Baca juga : Menteri Rini: Nasabah Mekaar, Kekuatan Baru Ekonomi Indonesia

Melalui sambungan internet ini, Menteri Rini berharap rakyat Desa Klungkung bisa lebih sejahtera dan mampu bersaing dengan kota-kota besar. Hal ini sesuai dengan visi Presiden Jokowi,  bahwa BUMN harus membangun masyarakat dari pinggir Indonesia.

“Dengan sambungan internet ini, masyarakat bisa mengakses pasar guna membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya di Klungkung dan Bali. Saya minta namanya diganti yang lebih kearifan lokal yaitu Warung atau Kedai. Jangan pakai Cafe. Kehadiran Ides ini mendukung ekonomi digital di Tanah Air,” kata Menteri Rini.

Terkait hal ini, Direktur Utama ICON+ Hikmat Dradjat mengatakan, ada tiga tujuan utama dari keberadaan ICON+. Pertama, meningkatkan pendidikan masyarakat melalui kemudahan akses informasi dan distance learning.

Kedua, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan menciptakan komunitas digital di perdesaan. Ketiga, solusi digital village yang menyinergikan pelayanan pemerintah desa dengan masyarakat, melalui teknologi informasi dan komunikasi.

Dalam pengelolaan dan pengoperasiannya, Warung Ides melibatkan secara langsung pemerintah daerah atau desa, komunitas-komunitas masyarakat desa seperti komunitas petani, nelayan, pengrajin, pedagang, BUMDES, dan pelaku UMKM lainnya, serta Kementerian BUMN dan kementerian lain yang terkait selaku pembina atau pengarah.

Baca juga : Akses Internet di Papua Sudah Normal Lagi

Warung Ides  juga diharapkan bisa membantu meningkatkan sektor ekonomi di perdesaan, dan dapat semakin memperluas jaringan pemasaran mereka. Sampai saat ini, ICON+ telah membangun Warung Ides di 3.170 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.

ICON+ menargetkan  ke depannya akan ada lebih dari 15.000 Warung Ides di seluruh Indonesia. Dalam pengimplementasiannya, Warung Ides memiliki tiga tahap utama. Pertama, terkait kesiapan infrastruktur dan konektivitas sebagai pondasi digitalisasi. Dalam tahap ini, ICON+ membangun infrastruktur dasar yang diperkuat jaringan fiberoptic.

Kedua, digitalisasi. Tahap ini membangun value-added services yang mencakup seluruh aspek seperti digitalisasi desa online, portal desa, e-learning, cashless transaction, e-commerce.

Ketiga, terciptanya Digital Village. Dengan tercapainya tahap ketiga, desa-desa - terutama di wilayah 3T - dapat lebih mandiri, serta menumbuhkan semangat Nawacita dan berwirausaha.

Nasabah Mekaar Naik Kelas

Baca juga : Menteri Hanif Apresiasi Regulasi Baru Jepang Bidang Pemagangan Dan Penempatan TKA

Menteri Rini juga memberikan bantuan untuk 50 nasabah PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dalam Program Mekaar di Pulau Bali. Bantuan tersebut berupa alat usaha dan paket sembako. Selain itu, ada lima nasabah PNM yang ikut naik kelas, mendapatkan bantuan pinjaman langsung dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, yang diserahkan oleh Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto.

Saat ini, BRI akan fokus pada pengembangan UMKM, termasuk nasabah Mekaar yang naik kelas.

“Selamat, ibu-ibu bisa naik kelas. Dengan sambungan internet ini, ibu-ibu bisa jualan di tempat lain. Produk-produknya bisa lebih mendunia,” pungkas Menteri Rini. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.