Dark/Light Mode

Innalilahi, 122 Jemaah Wafat Saat Puncak Haji

Senin, 3 Juli 2023 08:00 WIB
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief (tengah). (Foto: Kemenag)
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief (tengah). (Foto: Kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Innalilahi, jumlah jemaah haji yang meninggal saat puncak haji mencapai 122 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief mengatakan, tahun ini ada 209.782 jemaah haji reguler yang tiba di Tanah Suci. Rinciannya, 198.373 jemaah Haji Tamattu, 3.233 Haji Ifrad, dan  31 jemaah Haji Qiran.

“Sebanyak 138.082 jemaah atau 68 persen tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Sedangkan lainnya adalah jemaah mandiri,” ujar Hilman di Mekah, Sabtu (1/7).

Baca juga : 112 Jemaah Meninggal Saat Fase Puncak Haji

Sayangnya, sebelum masa puncak haji, ada 154 jemaah wafat. Rinciannya, 10 meninggal ketika masih di Indonesia, 143 wafat di Arab Saudi, dan 1 jemaah khusus. “Mereka semua sudah dibadalhajikan,” ucap Hilman.

Sedangkan, saat masa puncak haji ada 112 jemaah wafat. Rinciannya, 14 jemaah meninggal di Arafah, 58 di Mina, 39 di Mekah, dan satu jemaah menghembuskan napas terakhirnya di Madinah. Kata Hilman, jemaah yang wafat di Mekah maupun Madinah telah menjalani wukuf dengan skema badal maupun safari wukuf.

Jumlah jemaah yang meninggal meningkat dibandingkan pada musim haji 2022. Pada tahun lalu, Kemenag mencatat jumlah jemaah yang meninggal 89 orang. Dengan rincian, 87 jemaah haji reguler dan dua jemaah haji khusus.

Baca juga : 50 Jemaah RI Meninggal Saat Puncak Haji, Paling Banyak Karena Penyakit Jantung

Kasie Kesehatan Satgas Mina dr Thafsin Alfarizi mengatakan, mayoritas peserta haji yang wafat merupakan lanjut usia (lansia). Penyebab utamanya karena penyakit jantung, gangguan saluran pernapasan, dan heat stroke.

“Jemaah terbesar yang wafat itu adalah penyakit jantung. Ini merupakan penyakit yang menyebabkan jemaah haji kita meninggal selama periode di Mina,” katanya.

Menurut Thafsin, agar kasus seperti itu tidak terulang kembali pada tahun-tahun mendatang, jemaah haji yang tidak memungkinkan secara fisik sebaiknya dibadalkan saja. “Lebih baik jemaah istirahat, sehingga tidak memperberat kondisi penyakitnya,” kata Thafsin.

Baca juga : Pemerintah Fasilitasi 242 Jemaah Sakit Jalankan Safari Wukuf

Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) di Mekah mengiyakan jika jumlah jemaah haji yang meninggal melampaui tahun sebelumnya. KKHI mengungkapkan penyebab utamanya para jemaah memiliki penyakit penyerta (komorbid).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.