Dark/Light Mode

Pentingnya Kurikulum Literasi Digital Di Sekolah

Senin, 3 Juli 2023 11:24 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Aktivitas dunia digital kian berkembang. Perkembangannya terasa sangat pesat ketika Indonesia mengalami pandemi Covid-19.

Dunia digital menyimpan sejuta dampak positif dan juga negatif. Itu sebabnya saat ini sangat dibutuhkan kemampuan masyarakat untuk memahami literasi digital.

Ketidakpahaman akan literasi digital masyarakat Indonesia dapat menimbulkan masalah yang serius. Dari kasus hoaks saja, hampir setengah masyarakat Indonesia masih menjadi korbannya.

Baca juga : Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas Agar Tetap Segar

Hal tersebut disampaikan oleh Risang Rimbatmaja, Social Behavioral Change Specialist UNICEF Indonesia.

"Kalau dari survey kami bekerja sama dengan Neilsen, dari 6 kota besar kita ambil saja satu kasus, misalnya tentang hoaks itu ada 48 persen warga belum bisa mengidentifikasi atau sadar ada hoaks yang dia terima," ujar Risang dalam agenda Obral Obrol Literasi Digital (OOTD) bertajuk Pengembangan Literasi Digital di Berbagai Sektor yang diselenggarakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi bersama Siberkreasi, dikutip Senin (3/7). 

Pemahaman tentang literasi digital sejauh ini terus digencarkan oleh Kominfo dan instansi lainnya dan ilmu ini masih dapat dikembangkan lagi di dunia pendidikan seperti membuat kurikulum literasi digital untuk anak sekolah maupun perguruan tinggal.

Baca juga : Gerakan Nasional Literasi Digital, Dorong Warga Belajar Teknologi

"Kurikulum juga bisa dilakukan di tempat yang sifatnya organisasi pendidikan dari SD, SMP, SMA, hingga Kuliah. Tujuannya agar seluruh pengetahuan serta keterampilan dapat terasa dan diresapi," ungkap Novi Kurnia, Dewan Pengarah Siberkreasi dan Japelidi.

Pencetusan kurikulum digital kini dianggap sangat penting mengingat literasi digital bersifat sangat dinamis.

"Literasi digital sifatnya sangat dinamis misalnya pada 2019 kita pernah mengalami pemilu dimana literasi digital dapat berubah secara dinamis. Menjelang 2024 kita bisa belajar dari pemilu sebelumnya untuk menciptakan kurikulum literasi digital agar bisa lebih cakap dalam berkegiatan digital," jelas Peneliti Center for Digital Society Iradat Wirid. 

Baca juga : Literasi Rendah Picu Penipuan Keuangan

Untuk bisa terus mendapatkan informasi ter-up to date mengenai kegiatan Zoom Bareng dan kegiatan seru lainnya, dapat dilihat di info.literasidigital.id atau follow media sosial Literasi Digital Kominfo.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.