Dark/Light Mode

5 Fakta Hilangnya Kapal Selam Wisata Titanic di Samudra Atlantik

Jumat, 23 Juni 2023 16:12 WIB
Kapal selam wisata Titanic. (Foto: Instagram/@oceangateexped)
Kapal selam wisata Titanic. (Foto: Instagram/@oceangateexped)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapal selam wisata Titanic hilang kontak pada Minggu (18/6) pagi di Samudra Atlantik. Hingga saat ini, jasad 5 penumpangnya belum ditemukan. Petugas baru berhasil menemukan puing-puing kapal selamnya.

Sebagai informasi, kapal selam berpenumpang 5 orang ini melakukan penyelamanan pertama ke Titanic pada Juli 2021. Titan, nama kapal selamnya melakukan penyelaman tambahan pada tahun 2022 dan 2023. Hingga nahas menimpanya pada Minggu pagi pekan lalu.

Berikut ini akan diulas 5 fakta tentang hilangnya kapal selam Titanic tersebut:

1. Hilang Kontak pada Minggu Pagi

Pada Minggu pagi, kapal selam yang dioperasikan oleh Ekspedisi OceanGate tiba-tiba kehilangan kontak dengan kapal pendukungnya. 

Baca juga : Gubernur Jabar Ridwan Kamil Wisuda 4.095 Petani Milenial Angkatan 2022

Insiden ini terjadi sekitar satu jam 45 menit setelah kapal selam seharusnya turun selama dua jam. Hingga saat ini, alasan hilangnya kontak tersebut masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

2. Puing-puing Kapal Selam Ditemukan 

Dalam upaya pencarian dan penyelamatan, robot laut tak berawak yang dikerahkan dari sebuah kapal Kanada berhasil menemukan puing-puing di dekat lokasi tenggelamnya Titan, yang berada sekitar 4 km di bawah permukaan laut. 

Penemuan ini memberikan petunjuk penting tentang keberadaan kapal dan membantu penyelidikan lebih lanjut.

3. Kehilangan Miliarder dan Penjelajah Terkenal

Lima orang yang berada di dalam kapal selam termasuk beberapa tokoh terkenal. Salah satunya adalah miliarder dan penjelajah Inggris, Hamish Harding (58 tahun), yang dikenal karena ketertarikannya dalam ekspedisi ekstrem. 

Baca juga : Awas, Harga Si Manis Melonjak Di Tanah Air

Selain itu, ada juga Shahzada Dawood (48 tahun) dan putranya, Suleman Dawood (19 tahun), keduanya merupakan tokoh bisnis kelahiran Pakistan yang juga memiliki kewarganegaraan Inggris. Penjelajah Prancis berusia 77 tahun, Paul-Henri Nargeolet, serta CEO perusahaan kapal selam Titan, Stockton Rush, juga ikut menjadi korban dalam kejadian ini.

4. Ledakan Kapal yang Mengakibatkan Kecelakaan

Dalam penyelidikan awal, pejabat Coast Guard Amerika, Laksamana Muda John Mauger, mengungkapkan bahwa puing-puing yang ditemukan konsisten dengan adanya ledakan dahsyat di kapal selam tersebut. 

ROV (Remotely Operated Vehicle) yang dioperasikan secara jarak jauh menemukan puing-puing dari bagian depan kapal selam yang menjadi tujuan ekspedisi. Dengan penemuan ini, diperkirakan seluruh awak kapal telah meninggal dunia akibat ledakan tersebut.

5. Jasad Korban Mungkin Tak Bisa Ditemukan

Tim penyelamat menghadapi tantangan besar dalam mencari jenazah lima awak kapal selam yang hilang. 

Baca juga : 17 WNI Hilang Saat Kapal China Tenggelam Di Samudera Hindia, DPR Prihatin

Lingkungan bawah laut di dasar Samudra Atlantik merupakan tempat yangsangat tak kenal ampun dan sulit dijelajahi. Pejabat Coast Guard Amerika Serikat, Laksamana Muda John Mauger, menyatakan kekhawatirannya bahwa jasad para korban mungkin tidak akan pernah ditemukan. 

Puing-puing yang ditemukan menunjukkan tanda-tanda ledakan yang hebat, menambah kerumitan proses pencarian di dalam lingkungan yang sangat berbahaya tersebut.

Mauger juga menegaskan bahwa meskipun tim penyelamat akan terus bekerja dan melakukan pencarian di area tersebut, prospek untuk menemukan jasad para awak kapal saat ini sangat tidak pasti. 

Semoga tragedi ini memberikan pembelajaran penting tentang keamanan dan perlindungan dalam eksplorasi laut dalam, sehingga kejadian serupa dapat dihindari di masa mendatang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.