Dark/Light Mode

Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (40)

Pelajaran Politik Dari Ratu Balqis

Selasa, 4 Juli 2023 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Satu-Satunya orang yang pernah mendapat pengakuan dari Tuhan sebagai “pemilik pemerintahan superpower” (laha ‘arsyun ‘adhim/27:23) dan negerinya dilukiskan dengan baldatun thayyibah wa Rabbun gafur atau negoro kang lohjinawi, toto tentrem kerto raharjo, ialah Ratu Balqis.

Apa rahasia kesuksesannya sampai diceritakan dengan dua surah dalam Al-Qur’an (Al-Naml dan Al-Anbiya’)?

Mengapa ia mendapatkan pujian manajemen paling tinggi di dalam Al-Qur’an?

Para nabi dan orang bijak lainnya tidak ada yang mendapatkan predikat seperti itu.

Nabi Sulaiman yang menjadi rival Ratu Balqis tidak mendapatkan predikat itu. Padahal ia mempunyai kemampuan untuk membangun koalisi dengan jin dan burung (27:17).

Baca juga : Mengenal Kelompok Ahluz Zimmah

Ia juga memiliki kemampuan melakukan mobilitas dengan cepat karena dapat ‘merekayasa angin’ (21:81), dan kemampuan untuk melakukan eksplorasi di dasar laut (21:82).

Kemampuan lainnya adalah untuk berkomunikasi dengan hewan dan serangga (27:18), termasuk memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan setan (21:82).

Padahal, Ratu Balqis seorang perempuan dan non-Islam karena ia masih menjadi penyembah matahari (27:24).

Ternyata rahasia keberhasilan Ratu Balqis yang ditonjolkan di dalam Al-Qur’an ialah kemampuannya di dalam membangun etika politik di dalam memimpin masyarakat Saba’.

Ia memeraktekkan perinsip-perinsip demokrasi yang santun, transparansi yang beradab, keadilan yang bertanggun jawab, kejujuran yang sejati, diplomasi yang agung, dan keteladanan yang tinggi.

Baca juga : Memperkenalkan Konsep Guluw

Sikap ini disambut dengan sikap santun oleh para pembesar dan rasa cinta dari masyarakat.

Ratu Balqis dalam beberapa sumber diceritakan sebagai putri Dzu Syarkh ibn Hudad, mantan Raja di Himyerit (Yaman).

Informasi keberadaan Ratu Balqis sebagai pemimpin yang tangguh dan solid oleh Nabi Sulaiman diperoleh melalui burung hud-hud.

Melalui perantaraan burung ini, Nabi Sulaiman mengirim surat (“surat mulia/kitab karim” menurut istilah Balqis) yang intinya mengajak Ratu Balqis untuk menjalin “hubungan diplomatik” (27:29).

Meskipun Ratu, tetapi ia tetap memberikan kesempatan kepada pembesarnya untuk memberikan saran dan opsi.

Baca juga : Mengedepankan Kalimatun Sawa

Balqis mengajak pembesarnya yang dilukiskan dengan indah di dalam redaksi Al-Qur’an:

“Wahai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusan ini, aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kalian berada di dalam majlisku (27:22).

Ungkapan simpatik dari Ratu Balqis dijawab dengan santun oleh para pembesarnya:

“Kita memiliki potensi kekuatan dan keberanian, dan keputusan berada di tanganmu, maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan”.

Alangkah indahnya komunikasi politik yang terjalin antara Sang Ratu dengan para elit politiknya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.