Dark/Light Mode

Infrastruktur Transportasi Prima

BKS: Ekonomi Moncer

Senin, 18 September 2023 07:20 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi saat memimpin upacara peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harbubnas) 2023 di Gedung Kemenhub, Jakarta, Minggu (17/9/2023). (ANTARA/HO-BKIP Kemenhub)
Menhub Budi Karya Sumadi saat memimpin upacara peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harbubnas) 2023 di Gedung Kemenhub, Jakarta, Minggu (17/9/2023). (ANTARA/HO-BKIP Kemenhub)

 Sebelumnya 
“Kami ingin memastikan in­frastruktur transportasi yang su­dah dibangun, memiliki manfaat yang optimal dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat banyak,” tutur BKS.

Kemenhub terus berkomitmen meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia dengan paradigma Indonesia Sentris.

Yaitu tidak hanya membangun infrastruktur transportasi di wilayah perkotaan, tetapi hingga ke pelosok daerah.

Pada 2023, berbagai sarana dan transportasi strategis telah dioperasikan.

Baca juga : Teten Sebut Transformasi Digital Di Indonesia Belum Mampu Lahirkan Ekonomi Baru

Seperti, LRT Jabodebek, kereta cepat, sejumlah pelabu­han serta terminal dan bandara di wilayah terpencil, tertinggal, terluar, dan perbatasan (3TP).

Saat ini, terdapat 16 proyek prioritas di sektor transportasi, baik itu di tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap transaksi, tahap konstruksi sampai dengan tahap operasi.

Rinciannya, lima proyek dalam tahap perencanaan, yaitu Bandara Bintan Unsolicited, Bandara Komodo, Back Area Patimban, MRT Fase IV, dan LRT Bali Fase 1.

Kemudian, enam proyek dalam tahap persiapan, yakni KA Prabumulih Tarahan, Bandara Singkawang, Pelabuhan Baubau, Terminal Tipe A Betan Subing, Lampung, Terminal Tipe A Pura­baya, Jawa Timur, dan Transit Oriented Development (TOD) Poris Plawad.

Baca juga : Top, JPM Dukuh Atas Bikin Mobilitas Aman Dan Nyaman

Selanjutnya, dua proyek dalam tahap transaksi, yaitu Pelabuhan Anggrek dan Pelabuhan Patimban.

Lalu, dua proyek dalam tahap konstruksi, yakni Bandara Kediri dan Proving Ground Bekasi serta satu proyek dalam tahap operasi, yaitu KA Makassar-Parepare.

Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kemenhub 2020-2024 disebutkan bahwa kebutu­han pembiayaan infrastruktur transportasi mencapai Rp 1.288 triliun.

Sementara, kemampuan fis­kal/APBN hanya sebesar Rp 227 Triliun atau hanya 18 persen dari total kebutuhan.

Baca juga : Pandawa Agri Dorong Transformasi Pertanian Berkelanjutan

“Kami harapkan adanya gap antara kebutuhan dan kemampuan pembiayaan ini akan semakin berkurang jika kami bersama-sama berniat melak­sanakan pembiayaan kreatif,” tuturnya.

BKS menyebut, upaya men­dorong pembiayaan kreatif itu tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kemenhub.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Senin 18/9/2023 dengan judul Infrastruktur Transportasi Prima, BKS: Ekonomi Moncer

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.