Dark/Light Mode

Mentan Kunjungi Lahan Tandus Yang Disulap Jadi Pemasok Sayur Terbesar Eropa

Jumat, 29 September 2023 10:19 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi salah satu lokasi pertanian yang berada di Almeria, Spanyol, Jumat (24/9/23). (Foto: Kementan)
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi salah satu lokasi pertanian yang berada di Almeria, Spanyol, Jumat (24/9/23). (Foto: Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengunjungi salah satu lokasi pertanian yang berada di Almeria, Spanyol, Jumat (24/9/23).

Almeria disebut sebagai negeri plastik putih, dimana terbentang greenhouse dengan luasan 32 ribu ha yang memanfaatkan lahan marjinal kering.

Dulunya daerah tersebut dikenal sebagai lahan tandus dan gurun dengan rata rata curah hujan tahunan sekitar 200 sampai dengan 300 mm.

Mayoritas masyarakat Almeria adalah pengembala kambing karena keterbatasan sumberdaya alamnya. Ada wilayah sekitar pegunungan yang memiliki sumber air awalnya diusahakan untuk budidaya anggur skala kecil.

Dalam kunjungannya, Mentan SYL menyampaikan kekagumannya terhadap restorasi pertanian yang dilakukan Pemerintah Spanyol sejak 60 tahun lalu.

Baca juga : Bank Mandiri Sediakan Layanan Berbasis Digital Kepada Perumda Pasar Jaya

Mentan SYL menyebut Pemerintah Spanyol mampu menyulap wilayah tandus kering menjadi penghasil hortikultura terbesar di Eropa.

"Ini luar biasa, saya belum pernah melihat yang sebesar ini di manapun. Lahan kering disulap menjadi lahan produktif melalui teknologi greenhouse," kata Mentan SYL kagum.

Dirinya berharap green house ini bisa direplikasi di Indonesia terutama daerah yang memiliki karakteristik agroekosistem marjinal yang sama.

"Indonesia punya banyak lahan marjinal kering, saya harap pengembangan greenhouse ini bisa juga dilakukan di Indonesia dg skala luas" ungkap SYL.

Di kesempatan yang sama, Wali Kota Almeria, Francisco Gongora menyampaikan bahwa nilai ekspor hortikultura dari Almeria mencapai USD 5 milyar per tahun. Adapun komoditas ekspor wilayah tesebut meliputi paprika, tomat, timun, melon, semangka, dan lain lain.

Baca juga : Ketahanan Energi Jadi Kunci Menuju Bebas Karbon

"Pada panen raya, satu perusahaan eksportir timun bisa mengekspor 500 ton timun saja per hari ke Uni Eropa," jelas Wali Kota yang akrab dipanggil Paco.

Sementara itu, Sekjen Pertanian Almeria, D.Jose Antonio Aliaga, yang juga turut mendampingi kunjungan Mentan SYL, menambahkan bahwa para sebagai besar pengusaha greenhouse ini adalah generasi kedua.

Generasi pertama dimulai tahun 1960an dimana Raja Spanyol meminta agar bentangan lahan luas di Almeria dimanfaatkan untuk budidaya sayuran.

"Kementerian Pertanian Spanyol di tahun 1960 awalnya membuat percontohan greenhouse dengan luasan 10.000 m2 atau 1 hektar, dan ternyata berhasil, lalu dikembangkan lagi terus secara bertahap sehingga saat ini sudah mencapai 32 ribu hektar," jelasnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, industri sayur diwilayahnya terus berkembang pesat.

Baca juga : Di Bursa Cawapres, Baru Yusril Yang Didukung Jokowi Secara Terbuka

"Seiring berjalannya waktu industri sayuran di sini terus berkembang pesat, bahkan saat ini ada 42 eksportir besar sayuran di Almeria yang semuanya menggunakan teknologi greenhouse," tambah Antonio Aliaga.

Bentangan luasan negeri plastik yang disebut dengan "green house" atau screen house ini ditanami berbagai sayuran hortikultura seperti ketimun, tomat, paprika, melon, semangka dan masih banyak lagi.

Mentan SYL dan seluruh delegasi kementerian pertanian dari Indonesia juga berkesempatan untuk mengunjungi 2 bangunan Green House yang membudidayakan ketimun dan paprika, kemudian ke rumah pembibitan serta kantor Agrolris perusahaan yang menampung seluruh hasil pertanian dari 1500 Green House dengan luasan kepemilikan 1-2 ha.

Pengembangan Green House memang memerlukan biaya tinggi, dengan nilai investasi yang tinggi. Rata rata bangunan GH dengan screenhouse dan dapat diganti setiap 3-4 tahun sekali. Namun di sisi lain harga produk sayuran yang dihasilkan memang sesuai dengan kualitas permintaan pasar.

Tercatat berbagai komoditas hortikultura hasil Green House di Spanyol utamanya sayuran menjadi produk ekspor dan memenuhi 70 persen dari total ekspor ke EU.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.