Dark/Light Mode

Menko PMK Minta PIKI Berkontribusi Wujudkan Indonesia Maju

Sabtu, 14 Oktober 2023 15:14 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, untuk menggapan cita-cita Indonesia Maju dan Unggul di tahun 2045 masih butuh kerja keras.

Dia mengungkapkan, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mewujudkan cita-cita besar Bangsa Indonesia.

Muhadjir menjelaskan, saat ini pemerintah tengah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem dan juga penurunan stunting.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan penurunan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 mendekati 0 persen, dan untuk penurunan stunting menjadi 14 persen.

Baca juga : Sore Ini Kaesang Jumpa Prabowo di K4, PSI Jadi Gabung Koalisi Indonesia Maju?

Kemudian, untuk permasalahan lainnya seperti mempersiapkan Sumber Daya Manusia Unggul, pemenuhan lapangan pekerjaan bagi generasi muda, meningkatkan kesejahteraan sosial dan pemenuhan ekonomi bagi seluruh kalangan rakyat Indonesia juga terus dilakukan.

Namun, menurut Menko PMK, upaya tersebut tidak akan bisa dilakukan oleh pemerintah saja.

Butuh andil dari organisasi kemasyarakatan serta buah pikiran dari para cendekiawan, salah satunya adalah kontribusi dari Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI).

Hal itu dijelaskan Menko PMK saat menyampaikan pidato kunci pada Seminar Kebangsaan dengan tema "Strategi Penyiapan SDM Unggul Inteligensia Kristen Menuju Indonesia Emas 2045, yang diselenggarakan oleh Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) dan Magister Teknologi Pendidikan Universitas Pelita Harapan (UPH), di Aula HOPE UPH Tangerang, Banten, pada Sabtu (7/10/2023).

Baca juga : Media Asing Soroti Keinginan Erick Ajukan Indonesia Sebagai Host Piala Dunia

"Kalau bisa PIKI ikut andil dan berkontribusi bersama pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah untuk menuju Indonesia Maju dan Unggul," bebernya.

Dalam kesempatan seminar tersebut, hadir Ketua Umum DPP PIKI Pusat Badikenita Putri Sitepu, Rektor Universitas Pelita Harapan Jonathan L Parapak, jajaran PIKI Pusat dan Provinsi Banten, serta Mahasiswa UPH baik yang hadir secara daring dan luring.

Muhadjir juga mengingatkan akan bahayanya Revolusi Industri 4.0, perkembangan teknologi digital dan artificial inteligence (AI) di kalangan anak muda.

Menurutnya, kehadirian PIKI harus bisa menciptakan batasan-batasan dalam pemanfaatan teknologi digital dengan landasan moral keagamaan.

Baca juga : JIM Apresiasi Sinergitas TNI-Polri Wujudkan Kedamaian Papua

Kemudian, Muhadjir juga meminta supaya PIKI bisa membantu pemerintah dalam mencari solusi permasalahan disparitas dan ketimpangan antara wilayah pusat dan wilayah timur Indonesia yang mana masih menjadi pemasalahan yang pelik.

Menurutnya, PIKI bisa berkontribusi besar di kalangan masyarakat Kristen di Indonesia Timur dan membantu melalui organisasi gereja.

Muhadjir berharap dengan keberadaan PIKI di 33 Provinsi dan 150 Kabupaten/Kota bisa berkontribusi besar dalam membantu pemerintah menerlurkan pemikiran, rekomendasi kebijakan dan pengambilan keputusan, untuk menggapai cita-cita Indonesia Maju dan Unggul di tahun 2045.

"Banyak sekali agenda yang harus diselesaikan PIKI. Indonesia masih butuh kehadiran intelegensi yang punya panggilan gerejawi kristiani untuk memberikan yang terbaik bagi umat," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.