Dark/Light Mode

Amran Instruksikan Pejabat Kementan Turun Ke Lapangan

Minggu, 12 November 2023 13:58 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: Istimewa
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mematangkan rencana peningkatan produksi padi di masa tanam I oktober-maret.

Mentan kali ini meminta seluruh pejabat tinggi kementan turun ke lapangan melakukan pendataan dan mempersiapkan kebutuhan masa tanam.

“Tidak ada waktu hari libur. Saya minta dari hari jumat kemarin semua turun lapangan. Kumpulkan data calon petani dan lahan yang siap ditanami. Musim hujan sudah tiba. Tidak ada waktu lagi menunggu,” tegas Amran di Jakarta, Sabtu (11/11/2023).

Baca juga : Prabowo Sebut Indonesia Swasembada, Kementan Tancap Gas Letakan Pondasinya

Amran menjelaskan, kebutuhan data valid sangat penting untuk menunjang data dukung pengajuan anggaran tambahan 5,8 trillun yang akan diberikan oleh kementerian keuangan.

Data ini nantinya memastikan kesesuaian petani dan lahan terhadap kebutuhan benih, pupuk, alsintan serta kebutuhan teknis lainnya.

“Saya ingin semua sesuai dan tentu tetap cepat disiapkan. Anggaran tidak bisa menunggu tahun berganti karena musim tanam telah tiba. Bila tidak, akan jadi masalah dengan produksi beras kita. Kita ingin 2025 kita sudah tidak impor beras lagi,” tambahnya.

Baca juga : Pertamina Hulu Kaltim Kembangkan Kampung Kopi Luwak

Menurutnya, 10 propinsi utama penghasil beras dan jagung perlu didukung dengan maksimal, agar potensi wilayah tersebut menjadi optimal, misalnya wilayah yang sudah mampu tanam dua kali setahun perlu didorong mampu tiga kali dengan dukungan teknis yang memadai.

Selain itu, Kementan telah mempersiapkan program Pengembangan Lahan produktif untuk meningkatkan produktivitas lahan rawa dan Indeks Pertanaman di wilayah tersebut.

Potensi saat ini sekitar 1,5 juta hektare lahan rawa, mulai dari rawa mineral hingga rawa tadah hujan, yang siap diolah untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produksi Nasional.

Baca juga : Turnamen Sains Data Nasional Cari Talenta Terbaik Bidang Keamanan

"Kita berencana untuk mempercepat proses ini, Indonesia memiliki potensi luar biasa dengan sekitar 1,5 juta hektare lahan yang dapat kita garap. Fokus utama kita saat ini adalah meningkatkan produktivitas dan Indeks Pertanaman (IP) dengan lebih mudah," kata Amran.

Untuk diketahui, luas Rawa di Indonesia sebesar 33, 4 juta Ha, terdiri atas rawa pasang surut 20,1 juta Ha (60 persen), rawa lebak seluas 13,3 juta Ha (40 persen). Dari 33,4 juta Ha, baru 3,4 persen yang telah dikembangkan oleh pemerintah 1,8 juta Ha, dan oleh masyarakat 2,1 juta Ha. Sebagian besar daerah rawa berada dalam kawasan budidaya, dan sebagian lainnya berada di dalam kawasan lindung.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.