Dark/Light Mode

Berdayakan Warga

Pertamina Hulu Kaltim Kembangkan Kampung Kopi Luwak

Kamis, 9 November 2023 17:30 WIB
Ketua Kelompok Tani Kopi Prabu, Rindoni. [Foto: Humas SKK Migas]
Ketua Kelompok Tani Kopi Prabu, Rindoni. [Foto: Humas SKK Migas]

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU) terus konsisten melakukan inovasi program pemberdayaan masyarakat, melalui pengoptimalan potensi daerah salah satunya komoditi kopi.

PHKT Bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menginisiasi Program Penguatan Ekologi Kampung Kopi Luwak melalui pengembangan Kampung Kopi Luwak Desa Prangat Baru (Kapak Prabu).

Baca juga : PHE WMO Kembangkan Salt Center Terintegrasi

Untuk diketahui, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gan Bumi (SKK Migas), adalah satuan kerja khusus yang ditugaskan Pemerintah, dalam hal ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, untuk mengelola kegiatan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, berdasarkan Peraturan Presiden No. 95/2012 jo. Peraturan Presiden No. 9/2013, sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden No. 36/2018 jo. Peraturan MESDM No. 2/2022.

SKK Migas bertugas mengelola kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama. Pembentukan lembaga ini dimaksudkan supaya pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan maksimal bagi Negara, untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Baca juga : Teken Kerja Sama, SBU JPP Pupuk Kaltim Sediakan Komponen Kereta Api Untuk INKA

Program Pengembangan Kopi Luwak Kapak Prabu Liberika dimulai oleh PHKT di Desa Prangat Baru pada 2020 dan menjadi satu-satunya di Kalimantan Timur. Ketua Kelompok Tani Kopi Prabu, Rindoni menjelaskan, hingga 2022, Kapak Prabu telah menanam 13.560 bibit kopi Liberica di atas lahan seluas 27 hektare.

Selain milik Rindoni, juga tersedia tanah untuk 34 anggota grup Kopi Prabu lainnya. “Jumlah tersebut belum termasuk puluhan warga dari dua tetangga Desa Prangat Baru yang telah bergabung,” ujarnya.

Baca juga : Ganjar Akan Inventarisir Pulau-Pulau Terluar, Lalu Namai Dengan Nama Indonesia

Rindoni menambahkan, seiring rilisnya yang masif, permintaan Kopi Liberika maupun Kopi Luwak saat ini cukup besar. “Sejak bermitra dengan PHKT maupun Pemerintah di level kabupaten maupun provinsi, produk kopi Kapak Prabu semakin dikenal oleh masyarakat. Permintaan pun meningkat,” ucapnya.

Jenis kopi Liberika maupun Luwak termasuk langka, sehingga banyak yang penasaran. “Berkat bantuan PHKT dan eksposure media, kini kami makin dikenal hingga mancanegara. Bahkan menjadi salah satu program unggulan Pemerintah Kutai Kertanegara,” kata Rindoni.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.