Dark/Light Mode

Bonus Demografi Jangan Melayang

Jokowi Kembali Ingatkan Pentingnya Kepemimpinan Nasional Tahun 2024, 2029, 2034

Rabu, 3 Januari 2024 12:13 WIB
Presiden Jokowi saat groundbreaking Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2024). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi saat groundbreaking Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2024). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi kembali mengingatkan pentingnya kepemimpinan nasional di tahun 2024, 2029, dan 2034. Sebab menurutnya, kepemimpinan nasional di tiga periode itu adalah kunci yang menentukan, apakah Indonesia bisa melompat menjadi negara maju atau tidak.

"Pimpinan nasional harus tahu, bagaimana membawa negara ini maju. Seperti apa caranya, dia harus mengerti, dia harus tahu. Sehingga saya sampaikan, berhati-hati. Kita semua harus berhati-hati," kata Jokowi saat groundbreaking Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2024). 

Hal tersebut disampaikan Jokowi, bukan tanpa alasan. Mengingat bonus demografi yang sangat menentukan nasib suatu bangsa, hanya datang satu kali dalam sejarah peradaban negara. 

Baca juga : Kemenkes Pastikan, Rekrutmen Tenaga Kesehatan Haji 2024 Bebas Biaya

"Gerbangnya sudah kelihatan. Tinggal buka dan ngisinya. Kalau buka dan ngisinya benar, tepat, kita bisa menjadi negara maju. Seperti yang kita impikan," tutur Jokowi.

"Universitas Muhammadiyah, khususnya Universitas Muhammadiyah Purwokerto bisa menjadi bagian dari itu. Bukan hanya urusan skill atau talent saja, tetapi juga karakter," imbuhnya.

Jokowi pun mengambil contoh negara-negara Amerika Latin yang sudah masuk kategori negara berkembang pada tahun 1950-an, tahun 1960-an, dan tahun 1970-an.

Baca juga : Kukuhan Saksi TPS di Kebumen, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Kampanye Door to Door

Namun, setelah 50-60 tahun, negara-negara tersebut masih menjadi negara berkembang. Tidak bisa melompat menjadi negara maju.

Menurut Jokowi, hal itu terjadi karena negara-negara tersebut tidak memaksimalkan kesempatan, saat memiliki bonus demografi. Tidak mengoptimalkan penduduk usia produktif di periode tersebut.

"Makanya, Indonesia harus bisa mengoptimalkan bonus demografi di tahun 2030-an, 2035-an dengan baik. Supaya bisa menjadi negara maju. Kuncinya, ada di pembangunan sumber daya manusia. Di pembangunan sumber daya manusia," tegas Jokowi.

Baca juga : Sosialisasi 4 Pilar di Kebumen, Bamsoet Tekankan Pentingnya Keberlanjutan Bansos

"Karena itu, yang namanya future talent, future skill, dan prioritas kebutuhan talent harus betul-betul diperhatikan. Jangan sampai hilang begitu saja. Kalau sudah hilang, sulit kita mencari opportunity seperti itu," tandas Jokowi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.