Dark/Light Mode

Mahfud Sebut Angka Deforestasi Hutan RI 12,5 Juta Hektare, Menteri LHK Membantah

Selasa, 23 Januari 2024 07:45 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya (Foto: Istimewa)
Menteri LHK Siti Nurbaya (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya membantah data yang disampaikan Cawapres 03 Mahfud MD, dalam Debat Cawapres di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta pada Minggu (21/1/2024), soal deforestasi hutan di Indonesia. Ketika itu, Mahfud menyebut jumlahnya mencapai 12,5 juta hektare.

"Saya harus mengatakan bahwa data itu salah. Saya bisa kasih tahu data yang sebenarnya. Kalau dipakai sejak tahun 2013, ada persoalan konsep. Dan ada persoalan bagaimana membaca data," kata Siti Nurbaya kepada wartawan di Media Center Kementerian LHK, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024).

Menteri LHK menjelaskan, angka deforestasi hutan di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 730 ribu hektare. Tahun 2015, naik menjadi 1,09 juta hektare.

"Dari 0,73 juta hektare naik ke 1,09 juta hektare, itu karena bencana El Nino di tahun 2015. Tahun 2016, angkanya turun jadi 630 ribu hektare, 2017 menjadi 480 ribu hektare, dan 2018 menjadi  440 ribu hektare,” terangnya.

Tahun 2019, Indonesia kembali mengalami El Nino. Tapi, tidak separah tahun 2015. Angka deforestasinya 460 ribu hektare.

Baca juga : Menteri Siti Sukses

"Tahun 2022, deforestasi kita 104 ribu hektare," ucap Menteri LHK.

Politikus NasDem ini pun mempertanyakan ihwal data yang disampaikan Mahfud, sehingga bisa menyimpulkan 12,5 juta hektare lahan mengalami deforestasi.

Sementara data yang ada, tidak menunjukkan hal tersebut. Tidak konkret untuk dijumlahkan begitu saja.

"Jadi penegasannya itu. Bayangkan saja, 700 ribu hektare. Ini nggak bisa data kumulatif dengan data tahun selanjutnya. Misalnya, tahun ini ada 600 ribu hektare lahan mengalami deforestasi, tahun depannya menjadi 900 ribu. Tidak bisa ditambahin begitu, 600 ribu tambah 900 ribu hektare. Kan tempatnya masih sama. Angka deforestasi yang bertambah, hanya 300 ribu hektare," beber Menteri LHK.

Penurunan angka deforestasi di Indonesia mendapat apresiasi dari sejumlah lembaga internasional, termasuk Perdana Menteri Norwegia pada saat acara COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Baca juga : Draf Rencana Investasi dan Kebijakan JETP Dibuka Ke Publik, Yuk Beri Masukan!

"Indonesia nggak main-main dengan deforestasi. Penurunannya mencapai 65 persen dari tahun lalu ke tahun sebelumnya, atau tahun 2022," tutur Menteri LHK.

Dia memastikan, Kementerian LHK terus mengontrol angka deforestasi di Indonesia, dengan mengimbau perusahaan atau proyek di satu kegiatan untuk melakukan konsep zero deforestation.

"Kita kan masih membangun jalan. Kita masih memberikan perumahan. Itu nggak bisa dibilang deforestasi. Karena ada penanamannya kembali, deforestasinya ada dan lain-lain. Perkiraan saya ke depan, angkanya malah akan lebih baik lagi dari yang sekarang," ujar Menteri LHK.

Dalam Debat Cawapres pada Minggu (21/1/2024), Mahfud melontarkan kritik terkait kerusakan hutan atau deforestasi di Indonesia yang cukup masif dalam 10 tahun era pemerintahan Presiden Jokowi.

Mahfud yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu menyebut, angka deforestasi di Indonesia sudah mencapai 12,5 juta hektare.

Baca juga : Mahfud Resmi Jadi Cawapres Ganjar, Ganjarist Makin Semangat Turun Ke Bawah

"Saya mencatat juga tambang ilegal 2.500 (Izin Usaha Pertambangan/IUP), tapi juga ada yang lebih dari itu. Dalam 10 tahun terakhir, terjadi deforestasi hutan sebesar 12,5 juta hektare," papar Mahfud.

Dia menganalogikan, luas 12,5 juta hektare deforestasi hutan ini setara dengan 23 kali luas Pulau Madura. Bahkan, lebih besar dari luas wilayah Korea Selatan.

"Itu jauh lebih luas dari Korea Selatan dan 23 kali luasnya Pulau Madura tempat saya tinggal. Ini deforestasi 10 tahun," cetusnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.