Dark/Light Mode

Draf Rencana Investasi dan Kebijakan JETP Dibuka Ke Publik, Yuk Beri Masukan!

Rabu, 1 November 2023 17:41 WIB
Presiden Jokowi saat memimpin salah satu pertemuan KTT G20 di Bali tahun lalu. JETP adalah salah satu komitmen yang disepakati. (Foto: esdm.go.id)
Presiden Jokowi saat memimpin salah satu pertemuan KTT G20 di Bali tahun lalu. JETP adalah salah satu komitmen yang disepakati. (Foto: esdm.go.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Just Energy Transition Partnership (JETP) telah secara resmi membuka draf rencana investasi kepada publik dengan harapan menerima masukan dari masyarakat. 

Dokumen Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) dapat diakses oleh publik melalui situs resmi JETP di https://jetp-id.org/, yang baru diluncurkan. Masyarakat diundang untuk memberikan masukan mengenai draf rencana investasi melalui formulir masukan yang tersedia di situs JETP.

Menurut Kepala Sekretariat JETP Indonesia, Edo Mahendra, transisi energi merupakan kepentingan publik. JETP adalah salah satu inisiatif dalam upaya transisi energi nasional. 

"Maka dari itu kami membuka draf rencana investasi JETP dengan harapan dapat menjaring masukan sebanyak-banyaknya dari semua unsur dan lapisan masyarakat," kata Edo dalam keterangannya, Rabu (1/11).

Baca juga : Program Ganjar-Mahfud Entaskan Kemiskinan: Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana

Oleh karena itu, pihaknya membuka draf rencana investasi JETP dengan harapan dapat menerima masukan sebanyak mungkin dari berbagai kalangan masyarakat. Langkah ini, sebut Edo sejalan dengan komitmen JETP untuk menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi.

Kemitraan JETP sendiri merupakan inisiatif pendanaan transisi energi senilai lebih dari 20 milyar dolar AS yang disepakati antara Indonesia dan negara-negara maju yang tergabung dalam International Partners Group (IPG) pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022. 

IPG terdiri dari pemerintah Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Denmark, Uni Eropa, Jerman, Prancis, Norwegia, Italia, dan Inggris Raya.

Sekretariat JETP Indonesia didirikan dan mulai beroperasi pada bulan April 2023. Salah satu tugasnya adalah mengoordinasikan penyusunan dokumen CIPP secara kolaboratif antara pemerintah Indonesia dan IPG, dengan dukungan kelompok kerja (working groups) yang melibatkan lembaga internasional, think tank, program kerjasama bidang energi, dan masyarakat madani.

Baca juga : Greenpeace Indonesia Puji Penanganan Kebakaran TPA Rawa Kucing Kota Tangerang

"Dokumen CIPP JETP merupakan living document," terang Edo.

Artinya, dokumen ini akan terus disesuaikan setiap tahun untuk mencerminkan perkembangan ekonomi global dan prioritas pembangunan dalam negeri. 

"Kami mengharapkan partisipasi publik dalam upaya kami untuk terus meningkatkan dokumen ini agar dapat mendukung implementasi kemitraan ini dengan baik." 

Masukan dari masyarakat yang diterima sebelum tanggal 14 November akan diproses oleh Sekretariat JETP untuk digunakan sebagai dasar finalisasi dokumen CIPP. 

Baca juga : Apresiasi Kebijakan Bahlil, Pengamat: Kuatkan Kepercayaan Investor

Rencananya, dokumen CIPP yang menjadi dasar implementasi kemitraan JETP akan diluncurkan di Indonesia sebelum perhelatan konferensi internasional mengenai perubahan iklim, Conference of Parties (COP) ke-28, yang akan berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab pada akhir tahun ini.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.