Dark/Light Mode

Kerja Sama Teknologi Sampai Primer Kesehatan, Kemenkes Dan ERIA Teken MoU

Kamis, 22 Februari 2024 22:49 WIB
Foto: Kemenkes
Foto: Kemenkes

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), di kantor ERIA, Senayan, Jakarta.

ERIA adalah organisasi internasional yang didirikan di Jakarta pada 2008 berdasarkan kesepakatan formal antara pemimpin 16 negara di ASEAN dan Asia Timur.

ERIA bertujuan melakukan kegiatan penelitian dan membuat rekomendasi kebijakan untuk integrasi ekonomi lebih lanjut di Asia Timur.

Penandatanganan MoU ini merupakan hasil penjajakan kerja sama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Presiden ERIA Profesor Tetsuya Watanabe saat kunjungan Menteri Kesehatan negara G7 di Nagasaki Jepang tahun lalu.

Baca juga : Pakar Psikologi: Saatnya Kembali Ke Rutinitas, Jangan Ribut Di Medsos

MOU antara Kemenkes dan ERIA meliputi rencana kerja sama dalam bidang layanan kesehatan primer, layanan kesehatan sekunder, health talent, ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, dan teknologi kesehatan.

Bentuk kerja sama yang disepakati meliputi bantuan teknis, pelatihan dan peningkatan kapasitas, studi bersama, serta pertukaran informasi dan pengetahuan.

Menkes Budi dalam sambutannya mengharapkan kerja sama ini dapat memberikan manfaat positif bagi kedua pihak baik dari sisi medis, perawatan, maupun riset lainnya.

“Saya menginginkan dua hal dari kerja sama ini,” tutur Budi, seperti keterangan yang diterima RM.id, Kamis (22/2/2024).

Baca juga : Program Maksi Gratis Prabowo-Gibran, Solusi Jitu Masalah Kesehatan Dan Ekonomi

Pertama, yaitu adanya riset tentang bagaimana menua dengan sehat.

“Saya ingin mempelajari ilmu penuaan dari sisi keseimbangan hormon, bagaimana genom sekuensnya, bukan riset yang pernah dilakukan sebelumnya,” ucap eks wakil menteri BUMN ini.

Kedua, riset tentang cara paling efisien untuk berumur panjang.

“Saya ingin bisa membuat kebijakan berdasarkan data, bagaimana cara atau rahasianya agar kita bisa berumur panjang dan hidup sehat,” imbuh Budi.

Baca juga : Insinyur RI Disebut Curi Teknologi Jet Tempur Korsel, Kemlu Bilang Begini

Saat ini, Kemenkes, ERIA, dan Indonesia Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sedang berkolaborasi dalam pelaksanaan Riset Longevity in Indonesian Population: Nutrition and Health Status, Dietary Intake, Lifestyle Profile and Quality of Life from Gili Lyang and Miduana.

Riset ini telah dilakukan sejak akhir tahun lalu dan berlanjut di tahun ini. Seremoni penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Syarifah Liza Munira dan Kepala Pejabat Operasional ERIA Koji Hachiyama dihadiri oleh perwakilan dari Kemenkes, ERIA, dan IMERI FKUI.

Pada kesempatan ini, juga diperkenalkan CEO Medical Excellence Japan Dr. Kenji Shibuya yang memaparkan Medical Excellence (MExx), platform baru kemitraan pemerintah-swasta yang dikembangkan bersama ERIA untuk meningkatkan kerja sama pelayanan kesehatan antara pemerintah dan swasta.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.