Dark/Light Mode

Soal Protes Civitas Akademika

Bahlil: Ada Yang Berintegritas, Ada Yang Patut Dipertanyakan

Kamis, 8 Februari 2024 20:27 WIB
Ketua Tim Kerja Strategis TKS Paslon 02 Prabowo-Gibran, Bahlil Lahadalia (Foto: Instagram)
Ketua Tim Kerja Strategis TKS Paslon 02 Prabowo-Gibran, Bahlil Lahadalia (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) paslon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia menghargai pandangan civitas akademika yang menyampaikan protes terhadap Presiden Jokowi, yang dinilai telah banyak cawe-cawe dalam proses Pemilu 2024.

Bahlil menilai gerakan tersebut sebagai bagian demokrasi. Menurutnya, hanya segelintir orang saja yang bermain politik dalam gerakan civitas akademika tersebut.

"Dengan segala hormat, dari sekian banyak itu, ditengarai ada beberapa yang tidak murni. Tapi, ada beberapa juga yang bagus-bagus," kata Bahlil dalam wawancara bersama TVOne, Kamis (8/2/2024).

Baca juga : Puan Apresiasi Langkah Sivitas Akademik Yang Bergerak Awasi Pemilu 2024

Asumsi ini didasarkan Bahlil atas fakta hanya beberapa guru besar dari sejumlah perguruan tinggi, yang menyampaikan protes. Bukan rektornya. Dari pola ini, Bahlil menilai adanya strategi lawan politik dalam kelompok civitas akademika tersebut.

"Pasangan 01, 02, dan 03 akan membuat strategi untuk bisa mewujudkan apa yang jadi harapan mereka. Kalau saya lihat, ada beberapa guru besar, dosen, tapi bukan rektornya yang ngomong. Penciuman dan intuisi kita ada (strategi politik). Tapi, kami tetap berpikir positif. Karena kami yakin, guru-guru besar dan dosen punya integritas. Tapi, dalam penilaian kami, ada yang (segelintir orang yang patut) dipertanyakan," jelas Bahlil.

Bahlil pun mencontohkan sebuah foto dari gerakan civitas akademika, yang menggunakan kode paslon tertentu. Sehingga, dia berpandangan, gerakan tersebut adalah gerakan yang sengaja dibuat untuk tujuan politik.

Baca juga : Bahlil: Siapa Pun Yang Jadi Menteri Investasi, Hilirisasi Jangan Dibubarkan

"Contoh, ada foto yang disampaikan dengan pakai kode dengan nomor (paslon) tertentu. Feeling saya, sebagian dari proses itu ada yang by design. Tapi, tidak semuanya," tutur Bahlil.

Seperti diketahui, sejumlah civitas akademika melakukan aksi protes terhadap tindakan Presiden Jokowi, yang dinilai telah banyak cawe-cawe dalam proses Pemilu 2024.

Aksi protes itu sudah disampaikan sejumlah universitas ternama di Indonesia. Seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Universitas Brawijaya, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.